Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Produksi Petani Kacang Mitra TaniHub Bakal Diserap Garudafood

Kompas.com - 22/09/2020, 14:16 WIB
Elsa Catriana,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tanihub menggandeng Garudafood untuk berkolaborasi menyerap hasil produksi para petani kacang Indonesia.

Melalui kerja sama tersebut, petani binaan TaniFund, platform peer-to-peer lending di bawah TaniHub Group, akan memproduksi kacang tanah yang akan diserap oleh TaniHub dan dipasok untuk Garudafood.

CEO TaniHub Group Ivan Arie Sustiawan mengatakan, pihaknya selalu terbuka untuk berkolaborasi dengan banyak pihak untuk memajukan sektor pertanian Indonesia.

Baca juga: Pemerintah Revisi Proyeksi Ekonomi 2020 Jadi Minus 1,7 Persen

Dia berharap perusahaanya dapat terus memperkuat perannya dalam menciptakan solusi-solusi pertanian meskipun baru akan menjejaki usianya yang ke-4 pada 24 September mendatang, yang juga merupakan peringatan Hari Tani Nasional.

“Proyek kerja sama ini mencakup 37 hektar lahan dengan nilai Rp 425 juta dan berpotensi untuk naik menjadi 350 hektar di tahun ini dengan total nilai Rp 3,5 miliar,” ujarnya mengutip siaran persnya, Selasa (22/9/2020).

Menurut Ivan, TaniHub Group juga membuka peluang untuk memasarkan produk Garudafood melalui aplikasi TaniHub. Hal ini diharapkan bisa membuka potensi untuk TaniHub Group bermitra dalam supplier groceries goods, gula, tepung, dan lain-lain.

Sementara itu Wakil Bupati Pati, Saiful Arifin mengatakan, petani kacang tanah memerlukan pendampingan dan jaminan pembelian atas komoditas mereka.

“Dengan adanya kejelasan offtaker (pihak yang menyerap komoditas), petani akan mendapatkan kepastian harga saat panen raya," katanya.

Baca juga: Transaksi E-Commerce Naik, Opsi Pembayaran dengan Kredit Paling Diburu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com