Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Panen Raya di Cilacap, Petani Kembali Penuhi Kebutuhan Pangan Nasional

Kompas.com - 28/09/2020, 20:31 WIB
Maria Arimbi Haryas Prabawanti,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kepala Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (BBPPMBTPH), Warjito mengapresiasi para petani yang aktif berperan dalam mendukung pelaksanaan program pemenuhan kebutuhan pangan nasional.

"Peran para petani tersebut dibuktikan melalui panen raya yang diselenggarakan di lokasi program Kementerian Pertanian (Kementan) Gerakan Percepatan Olah Tanah (GPOT) di Pesisir Pantai Selatan Cilacap," paparnya, seperti dalam keterangan tertulisnya. 

Hal itu ia sampaikan saat mengikuti kegiatan panen raya yang dilakukan Kelompok Tani Sidadadi, Desa Sidaurip, Cilacap, Jawa Tengah, Sabtu (26/9/2020).

Menurut Warsito, selain peran dari para petani, panen raya itu juga tak lepas dari dukungan stakeholder terkait.

Baca juga: Rayakan Panen Raya Hidroponik, Petani di Sigi Bangkit dari Bencana

"Panen raya ini hasil dari tanam serempak bersamaan dengan pencanangan GPOT yang didukung Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) dan Bupati Cilacap, Tatto Suwarto  Juni lalu," jelasnya lagi.

Pada kesempatan itu, Warsito juga bersyukur karena para petani mampu bertahan bahkan bisa terus berproduksi meski tengah dilanda pandemi Covid-19.

Keberhasilan percepatan tanam

Secara terpisah, Koordinator Penyuluh di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Gandrungmangun, Santoso bersyukur atas keberhasilan kegiatan percepatan tanam.

Baca juga: Dengan Alsintan, Petani Nabire Bisa Panen Raya di Tengah Pandemi

Santoso mengakui, panen padi jarang mereka temui di Musim Tanam (MT) kedua.

“Kalau tahun-tahun sebelumnya, lahan sering terdampak rob, jadi kebanyakan disini mundur jadwal tanam, bahkan terkadang mengistirahatkan lahan,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Kabupaten Cilacap, Ermawati mengatakan, program peningkatan produksi padi, jagung maupun kedelai terus digaungkan dengan memanfaatkan bantuan benih label ungu varietas Inpari 42.

“Kami sekarang mulai gunakan varietas ini untuk mengantisipasi rendahnya produksi, soalnya disini sudah turun temurun petani gunakan varietas lokal," tuturnya.

Baca juga: Dengan Alsintan, Petani Nabire Bisa Panen Raya di Tengah Pandemi

Erma berharap, dengan menggunakan varietas unggul itu, dapat mendongkrak produksi para petani.

Terkait hal itu, Kepala Bidang (Kabid) Informasi dan Jaringan Laboratorium BBPPMBTPH Trimartini menyatakan, peningkatan provitas padi menjadi salah satu strategi mempersiapkan pangan.

Menurut dia penggunaan Varietas Unggul Baru (VUB) Inpari 42 mampu memberikan hasil lebih baik dibanding varietas lain yang pernah dicoba di lahan terdampak banjir rob ini.

"Hasil ubinan dilakukan di dua titik ini sangat menggembirakan, dengan hasil rata-rata produktivitas sekitar 9,79 ton Gabah Kering Panen (GKP) per hektar," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com