Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

September 2020, Harga Beras Premium Turun, Beras Medium Naik

Kompas.com - 01/10/2020, 15:38 WIB
Fika Nurul Ulya,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi penurunan harga beras premium pada September 2020.

Tercatat, harga beras premium turun 0,92 persen secara bulanan (month to month/mtm) menjadi Rp 9.871 per kilogram.

Namun, turunnya harga beras di tingkat premium tak dibarengi dengan harga beras medium dan luar kualitas. Kedua jenis beras ini mengalami kenaikan masing-masing 0,75 persen dan 0,44 persen.

Baca juga: Mentan Sebut Stok Beras Aman sampai Akhir Tahun

"Harga beras premium di penggilingan pada September ini adalah Rp 9.871 per kilogram. Harga ini dibamding posisi agustus 2020 berarti turun 0,92 persen. Namum beras medium dan luar kualitas naik secara bulanan," kata kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi video, Kamis (1/10/2020).

Adapun secara tahunan, harga beras premium masih mencatatkan kenaikan sebesar 2,88 persen. Begitupun dengan beras medium, naik sebesar 1,11 persen.

Namun untuk beras di luar kualitas, harganya sudah turun 1,25 persen.

Sementara itu, harga gabah kering panen pada September adalah sebesar Rp 4.891, naik 1,53 persen (mtm). Secara tahunan, harga gabah kering panen turun tipis 0,28 persen.

"Ini sebabnya NTP atau NTUP di subsektor tanaman pangan meningkat," papar Kecuk.

Baca juga: Agustus 2020, Harga Beras Semua Kualitas Naik

Selanjutnya, harga gabah kering panen di tingkat penggilingan meningkat, yakni Rp 4.996 per kilogram. Tapi secara tahunan, masih menurun 0,32 persen (year on year/yoy).

Sedangkan untuk GKG di penggilingan naik 0,06 persen (mtm) dan turun 0,04 persen (yoy). Lalu Harga gabah di tingkat petani tercatat masih naik 1,53 persen.

"Jadi harga beras dan gabah ini di sisi hulu baik, dan di sisi konsumen harga beras tetap terjaga. Kita berharap harga beras terus stabil sampai akhir tahun," pungkas Suhariyanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com