Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lakukan Hal Ini agar Tidak Konsumtif Selama Pandemi

Kompas.com - 02/10/2020, 07:38 WIB
Elsa Catriana,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Belanja online menjadi hal yang dilakukan banyak orang selama pandemi virus corona (Covid-19). 

Apalagi ketika beragam promo ditawarkan dengan layanan sekali klik, barang sampai.

Namun, di samping itu, tidak sedikit orang yang mengaku menjadi lebih konsumtif dibandingkan sebelum adanya pandemi.

Baca juga: Begini Cara Belanja Efektif dan Hemat Saat Pandemi Covid-19

Lead Financial Trainer & Founder sekaligus CEO QM Financial Ligwina Hananto menyatakan, ada salah satu cara yang bisa dilakukan oleh masyarakat agar tidak konsumtif selama pandemi, yaitu dengan mencatat semua pengeluaran pokok.

"Pengeluaran pokok itu ada 5, yaitu cicilan utang rutin, menabung, investasi, sosial dan lifestyle. Kelima pengeluaran ini harus kita catat berapa banyak duit yang kita spending," ujar Ligwina dalam diskusi virtual di Jakarta, beberapa waktu lalu. 

Menurut dia, kebanyakan masyarakat selalu menyalahkan biaya untuk berbelanja yang membuat perilaku konsumtif terjadi. Padahal tidak selamanya biaya berbelanja lebih besar dikeluarkan, dibandingkan dengan biaya lainnya.

"Padahal biaya belanja itu kenapa bisa besar, karena orang di rumah banyak. Jadi biaya beli beras lebih mahal. Belum lagi biaya listrik dan biaya lain," ucapnya.

Baca juga: 7 Cara Manjakan Diri di Tengah Pandemi dengan Biaya yang Hemat

Untuk itu, lanjut dia, masyarakat perlu menemukan pola dengan cara mendata dan mencatat, keseluruhan biaya pengeluaran yang dikeluarkan dalam sehari.

Lalu,.apabila rincian data sudah dicatat, masyarakat bisa menentukan biaya mana yang harus dikurangi atau pun dilebihkan. 

"Belanja itu boleh, tapi kita harus tahu mana yang prioritas dan mana yang tidak. Misalnya, beli tanaman, ya enggak masalah karena hobi. Tapi harus dibarengi juga dengan membeli reksa dana yang rutin," ucapnya.

Sehingga dengan begitu, kata dia, ketika masyarakat berbelanja untuk kebutuhan yang sebenarnya bukanlah prioritas, bisa seimbang dengan adanya investasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com