Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hadapi Tantangan di Tengah Pandemi, Ini yang Harus Dilakukan Industri Baja

Kompas.com - 05/10/2020, 19:29 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejalan dengan meningkatnya pembangunan infrastruktur, pemerintah terus berupaya membenahi dan memperkuat industri baja nasional dengan mewujudkan negara mandiri dari impor baja.

Namun, yang terjadi saat ini di hampir seluruh negara adalah minimnya permintaan produk baja karena dampak pandemi Covid-19.

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian Taufiek Bawazier mengatakan, di era pandemi, semua begara berupaya mencari cara agar permintaan di industri baja meningkat.

Baca juga: Baja Canai Panas Asal Indonesia Bebas Bea Masuk Safeguard ke Thailand

“Kita lihat di Amerika, ada upaya dari industri bajanya menyurati parlemennya untuk mengeluarkan semacam infrastructure bill yang tujuannya adalah untuk mendorong industri baja agar bergerak. Karena semua pada saat Covid-19 hampir seluruh industri (baja) ini mengalami slow down dan kemudian banyak dijumpai tenaga kerja yang mungkin dijaga, agar tidak di PHK. Ini satu upaya yang besar, jadi distruption dari supply chain secara global,” ujar Taufik dalam keterangannya, Senin (5/10/2020).

Taufiek menjelaskan, negara-negara yang berkonsentrasi di industri baja, menggunakan skema stimulus untuk membangkitkan industri baja nasional mereka.

Dengan skema stimulus ini, diharapkan permintaan baja tumbuh sehingga semua ekosistem yang ada di industri baja juga ikut bergerak.

Ia menambahkan, jika diliat dari peta dunia, 52 persen pengguna baja adalah sektor konstruksi dan bangunan. 16 persen adalah industri peralatan berat, 12 persen di sektor otomotif, 10 persen di perangkat rumah tangga, dan 3 persen di sektor lainnya seperti alat elektronik.

Baca juga: Perusahaan Pipa Baja Terbesar di Indonesia Ini Buka 12 Lowongan Kerja, Simak Syaratnya

Ini adalah gambaran besar mengapa infrastruktur menjadi penting untuk didorong oleh dana pemerintah.

Selain itu, instrumen lain yang tak kalah penting dalam memperkuat industri baja nasional menurut Taufik adalah SNI produk baja dan peningkatan TKDN. Ia menilai, secara teknik, SNI merupakan instrumen yang cukup bagus untuk membendung impor-impor produk hilir.

Namun yang utama Taufiek juga mengutarakan pentingnya industrk baja melakukan inovasi agar industri baja nasional tetap berkelanjutan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com