Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Faktor China, OBG Sebut Ekonomi Indonesia Akan Pulih Lebih Cepat

Kompas.com - 14/10/2020, 21:13 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 memberikan pukulan telak kepada hampir seluruh negara di belahan dunia, tidak terkecuali Indonesia. Ini terefleksikan dengan realisasi pertumbuhan ekonomi RI kuartal II-2020 yang negatif 5,32 persen.

Namun, Oxford Business Group (OBG) menyebutkan, Indonesia akan mengalami pemulihan perekonomian lebih cepat ketimbang anggota G20 yang berisikan 19 negara dengan perekonomian terbesar dunia.

Berdasarkan hasil laporan OBG bertajuk Covid-19 Response Report (CRR), laju pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) pada 2021 diproyeksi hanya akan kalah oleh China dan Inggris.

CEO OBG Andrew Jeffreys mengatakan, ekonomi Indonesia memiliki prospek yang cerah meskipun dibebani turunnya permintaan pasar dalam dan luar negeri dalam beberapa bulan terakhir.

Baca juga: Bank Dunia Proyeksi Ekonomi Indonesia 2021 Maksimal 4,4 Persen, Lebih Rendah dari Malaysia dan Filipina

Hal itu didukung oleh IMF yang memproyeksikan Indonesia menjadi satu dari tiga negara G20 yang akan mencatatkan peningkatan laju pertumbuhan majemuk tahunan (CAGR) produk domestik bruto (PDB) yang positif pada tahun 2020 -2021

CAGR Indonesia dipreksdi tumbuh hingga 2,9 persen pada 2020-2021, hanya kalah oleh China yang mencapai 4,5 persen.

Menurut Andrew, pemulihan ekonomi Indonesia tersebut tertolong oleh China.

“Sebagai mitra dagang bilateral utama Indonesia dan sumber FDI terbesar kedua, China akan memainkan peran utama dalam mendorong pemulihan perekonomian. Kami juga berharap beberapa kebijakan reformasi yang telah diterbitkan oleh pemerintah sebelum terjadinya pandemi Covid-19 dapat membantu meningkatkan lingkungan bisnis di Indonesia dan meningkatkan investasi asing,” ujar Andrew dalam siaran pers, Rabu (14/10/2020)

OBG memproyeksi, pada 2021 PDB riil Indonesia akan tumbuh hingga 6,1 persen.

Dalam laporan itu disebutkan bahwa sektor industri konstruksi juga diproyeksi masih menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi nasional.

Meskipun Fitch Ratings merevisi perkiraan pertumbuhan tahunan sektor konstruksi Indonesia dari 4,9 persen menjadi 2,1 persen, OBG meyakini industri ini dapat mengungguli ekonomi secara luas.

"Pemerintahan Jokowi bertujuan untuk merealisasikan proyek konstruksi atara tahun 2020 dan 2024 untuk memperkuat ekonomi," tulis OBG.

OBG juga menyambut baik berbagai kebijakan fiskal dan moneter yang dikeluarkan pemerintah. Kebijakan-kebijakan seperti relaksasi kredit hingga pemulihan ekonomi nasional (PEN) dinilai mampu mempertahankan stabilitas ekonomi makro.

"Kebijakan fiskal dan moneter yang jitu dan luas telah dikeluarkan oleh pemerintah dan Bank Indonesia," tulis laporan OBG yang bekerja sama dengan Mowilex Indonesia itu.

Baca juga: Moeldoko: UMKM Motor Utama Ekonomi Indonesia di Masa Pandemi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Whats New
Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Whats New
Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com