Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER MONEY] Emas Bukan Hasil Tambang Utama Freeport | Pemilik Agensi BTS Jadi Triliuner

Kompas.com - 17/10/2020, 06:00 WIB
Yoga Sukmana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Emas merupakan kata pertama yang muncul di pikiran banyak orang setelah mendengar nama PT Freeport Indonesia. Namun demikian, emas ternyata bukan komoditas hasil tambang utama Freeport.

Artikel terkait hasil tambang Freeport Indonesia tersebut menjadi berita yang paling banyak dibaca di kanal Money Kompas.com pada Jumat (16/10/2020).

Selain itu, beberapa berita lain juga masuk dalam daftar 5 berita terpopuler. Apa saja? berikut daftarnya:

1. Ternyata, Emas Bukan Hasil Tambang Utama Freeport

Presiden Direktur Freeport Indonesia Tony Wenas mengatakan, komoditas yang dihasilkan dari tambang ialah bijih dengan kandungan mineral utama yaitu tembaga.

Dari hasil tambang tersebut, terdapat kandungan mineral lain, yakni emas dan perak.

"Jadi menambang satu ore-nya, di dalam ore tersebut terdapat kandungan tembaga, emas, dan perak," katanya dalam diskusi virtual bersama Harian Kompas, dikutip Jumat (16/10/2020).

Baca juga: 3 Tips Mengembangkan Usaha Saat Pandemi Covid-19

Lebih lanjut, Tony menjelaskan, produksi tembaga jauh lebih banyak ketimbang emas. Jika dibandingkan, dari satu hasil tambang bijih atau ore, di dalamnya terdapat kandungan 1 persen tembaga.

Berita selengkapnya bisa dibaca di sini.

2. Mengenal Bang Shi Hyuk, Pemilik Agensi BTS yang Kini Jadi Triliuner

Perusahaan agensi artis asal Korea Selatan (Korsel) Big Hit Entertainment melantai di bursa saham. Big Hit adalah agensi yang menaungi boyband BTS.

Dilansir dari Forbes, Jumat (16/10/2020), dari penawaran umum perdana atau initial public offering ( IPO), Big Hit meraup dana segar sebesar 963 miliar won atau 840 juta dollar AS, setara sekitar Rp 12,3 triliun (kurs Rp 14.709 per dollar AS).

Ini adalah IPO terbesar di Korsel sejak tahun 2017 silam. Baca juga: Agensi BTS Resmi Melantai di Bursa Saham Dalam IPO, saham Big Hit mengalami oversubscribed alias kelebihan permintaan lebih dari 1.100 kali, yang berasal dari investor institusional.

Dengan melantainya Big Hit di bursa saham, sang pendiri, yakni Bang Shi Hyuk (48 tahun) pun masuk dalam jajaran orang terkaya di Negeri Ginseng.

Baca berita selengkapnya di sini.

Baca juga: Pengusaha: Bisnis Mal Tidak Akan Pulih Sebelum Ada Vaksinasi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com