Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur BI Proyeksi Pertumbuhan Kredit Perbankan Tahun Depan Capai 9 Persen

Kompas.com - 03/12/2020, 14:02 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memproyeksi penyaluran kredit perbankan bakal kembali pulih pada tahun 2021 mendatang.

Pasalnya, akibat pandemi Covid-19 kinerja kredit perbankan mengalami kontraksi lantaran permintaan kredit yang rendah.

Berdasarkan data OJK, pertumbuhan kredit perbankan mengalami kontraksi sebesar 0,47 persen (yoy) per Oktober 2020.

Baca juga: Aktivasi Digital Perbankan, Solusi Bertransaksi saat WFH

Sementara tahun depan, Perry optimistis laju pertumbuhan kredit bisa mencapai 7 hingga 9 persen.

"Kita terus mendorong kredit perbankan dari sisi permintaan dan penawaran untuk mengatasi kredit. Dimana pertumbuhan kredit pada 2021 dapat mencapai 7 persen sampai 9 persen," kata Perry dalam Pertemuan Tahunan BI 2020, Kamis (3/12/2020).

Proyeksi tersebut didasarkan pada beberapa hal, meliputi penawaran kredit perbankan tetap kondusif dengan suku bunga menurun, likuiditas melimpah, lending standard membaik, dan restrukturisasi kredit yang diperpanjang oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Berbagai hal tersebut sejalan dengan membaiknya penjualan dan kemampuan bayar korporasi besar.

Perry pun menjelaskan, hingga saat ini ada empat subsektor dengan kredit meningkat dan plafon kredit masih tersedia, yakni industri makanan minuman, telekomunikasi, logam dasar dan kulit alas kaki.

Selain itu ada enam subsektor membutuhkan usaha dari pemerintah agar plafon kredit yang tersedia di perbankan dapat dimanfaatkan.

Keenam subsektor tersebut adalah tanaman dan hortikultura industri tembakau, industri kayu, industri kimia, industri barang galian bukan logam, dan industri barang dari logam.

"Sementara itu delapan subsektor memerlukan penjaminan dan subsidi bunga dari pemerintah untuk mengatasi persepsi risiko dalam penyaluran kredit," katanya.

Ke delapannya yakni, kehutanan, tanaman pandan, real estate, tanaman perkebunan, industri TPT, industri mesin, pertambangan bijih logam, dan industri furniture.

Perry pun mengatakan, BI akan terus melanjutkan kebijakan moneter, dengan mendorong perbankan untuk menyalurkan kredit yang masih memiliki potensi di tengah pandemi.

Menurut Perry, dengan kolaborasi kebijakan fiskal dan moneter, ekonomi nasional akan bisa pulih ke depan.

"Stimulus fiskal dan moneter perlu mempertemukan antara perbankan dan dunia usaha untuk mengatasi asimetri information dan persepsi risiko dalam penyaluran kredit," ucap dia.

Baca juga: Ekonom: Meski Indonesia Resesi, Likuiditas Perbankan Nasional Solid

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Spend Smart
Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Whats New
Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Whats New
IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 3 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 3 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com