Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bandingkan Lembaga Investasi di Beberapa Negara, Sri Mulyani Sebut LPI Mirip di India

Kompas.com - 25/01/2021, 16:40 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan beberapa bentuk dan fungsi lembaga investasi di beberapa negara di dunia.

Bendahara Negara itu menjelaskan, Lembaga Pengelola Investasi (LPI) yang sedang dibentuk oleh pemerintah, yakni Indonesia Investment Authorities memiliki kemiripan dengan National Investment and Infrastructure Fund (NIFF) India.

Sebab, NIIF memiliki fungsi untuk mendapatkan keuntungan serta menarik investasi asing langsung (foreign direct investment/FDI). Untuk mencapai tujuan tersebut, maka NIIF akan melakukan rekanan investasi untuk mengembangan infrastruktur jangka panjang.

Baca juga: Realisasi Investasi RI di 2020 Mencapai Rp 826,3 Triliun

"Ada miripnya dengan yang sedang dibangun di SWF (sovereign wealth fund) kita," ujar Sri Mulyani ketika melakukan rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Senin (25/1/2021).

Saat ini, NIIF memiliki aset sebesar 3 miliar dollar AS yang bersumber dari internal serta FDI.

Ia menjelaskan, entitas NIIF berbentuk trust yang diinvestasikan langsung oleh pemerintah India dan diawasi oleh komite yang diketuai dengan Menteri Keuangan.

Hal tersebut mirip dengan entitas Indonesia Investment Authorities yang diawasi oleh enam orang dewan pengawas yang salah satunya adalah Menteri Keuangan.

Selain NIIF, Sri Mulyani juga menjelaskan beberapa bentuk SWF di beberapa negara lain.

Misalnya saja Norges Bank Investment Management (NBIM), SWF Norwegia dengan nilai dana kelolaan (aset under management/AUM) yang mencapai lebih dari 1 triliun dollar AS.

"Ini yang yang berasal dari hasil minyak bumi, tujuannya untuk mengelola dana itu untuk mendapatkan financial return dan fokusnya investasi di public listed company (perusahaan yang terdaftar di bursa) dan sifatnya jangka panjang," jelas Sri Mulyani.

Sebagian besar besar dana kelolaan yang dikelola Norges Bank, yakni mencapai 60 persen berupa ekuitas.

Baca juga: Vaksin Covid-19 dan UU Cipta Kerja Dianggap Jadi Pendongkrak Investasi

Regulasi dari SWF Norwegia tersebut dikelola oleh bank sentral setempat.

Selain itu ada pula Government of Singapore Investment Corporation (GIC) dengan nilai aset 440 miliar dollar AS yang bersumber dari internal.

SWF milik pemerintah Singapura tersebut didirkan dalam bentuk perseroan dengan pemegang sahamnya yakni Bank Sentral.

"Dan fokus tujuannya dapat financial return dengan fokus public listed company dengan investasi jangka panjang dan juga portofolio investasi terdiri dari berbagai aset kelas seperti global equity, bonds, private equity dan real estate," ujar Sri Mulyani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke Jastiper

Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke Jastiper

Whats New
Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Rilis
Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Whats New
Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Whats New
Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi 'Trading'

Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi "Trading"

Earn Smart
Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com