JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menilai dengan dilantiknya Joe Biden menjadi Presiden Amerika Serikat (AS) tak akan memberikan dampak yang signifikan terhadap iklim investasi di Indonesia.
Sebab, berdasarkan data BPKM, AS hanya jadi negara urutan kedelapan dalam segi investasi di Indonesia.
“Lima tahun terakhir (Partai) Republik atau Demokrat yang menang, itu tidak berdampak signifikan terhadap realisasi investasi AS di Indonesia. Jadi saya pikir landai-landai saja, enggak ada sesuatu yang membuat kita khawatir,” ujar Bahlil dalam konferensi pers virtual, Senin (25/1/2021).
Baca juga: Ada Penyetaraan Jabatan ASN, Bagaimana Gajinya?
Bahlil menambahkan, dirinya belum mengetahui arah kebijakan kepemimpinan Joe Biden di pemerintahan Negeri Paman Sam itu.
“Jadi kalau ditanya adakah kekhawatiran dengan naiknya Joe Biden, kalau saya lihat data terakhir sih landai-landai saja, enggak ada masalah. Tinggal bagaimana kita melakukan komunikasi yang baik, khususnya di perdagangan kali ya. GSP yang kemarin sudah ditandatangani oleh AS yang sudah dilakukan lobby oleh Mendag sekarang, mungkin itu ada kaitannya. Tapi tidak ada kaitannya secara signifikan terkait dengan investasi,” kata dia.
Kendati begitu, Bahlil tetap berharap Joe Biden bisa membawa angin segar bagi iklim investasi di Indonesia.
“Harapan saya Joe Biden menambah investasi lah, suruh pengusaha AS ke Indonesia,” ungkapnya.
Baca juga: Didongkrak Investasi, Pertumbuhan Ekonomi RI 2021 Diprediksi Capai 4,4 Persen
Seperti diketahui, Joe Biden pada Rabu (20/1/2021) kemarin waktu setempat dilantik menjadi Presiden AS. Dia dilantik bersama dengan Kamala Harris sebagai Wakil Presiden AS di Gedung Capitol, Washington DC.
Presiden Joko Widodo juga telah memberikan ucapan selamat atas dilantiknya Joe Biden dan Kamala Harris sebagai Presiden dan Wakil Presiden AS.
Ucapan itu disampaikan Jokowi melalui akun Instagram resminya, @jokowi, Kamis (21/1/2021).
Jokowi pun mengajak Joe Biden dan Kamala Harris memperkuat kerja sama antara Indonesia dengan Amerika Serikat. Hal ini demi kebaikan seluruh warga dunia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.