Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Impor BBM Bakal Melonjak Tahun Ini

Kompas.com - 09/02/2021, 14:46 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina (Persero) memproyeksikan, impor bahan bakar minyak (BBM) mengalami peningkatan pada tahun ini. Meskipun begitu, impor BBM penugasan, yakni Premium akan kembali mengalim penurunan.

Berdasarkan bahan paparan Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, dalam gelaran Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VII DPR RI, total impor BBM tahun ini diprediksi tumbuh 13,5 persen dari 97,7 juta barrel pada 2020 menjadi 113 juta barrel.

Jika dilihat berdasarkan jenisnya, impor BBM dengan nomor oktan atau RON 88 yakni Premium akan kembali menurun dari 60,7 juta barrel pada 2020, menjadi 53,7 juta barrel pada 2021.

Baca juga: Bisnis Kuliner Ini Diprediksi Bakal Jadi Tren pada 2021

Sementara itu, impor BBM dengan RON 92 atau Pertamax justru ditargetkan akan meroket dari 37,1 juta barrel pada 2020, menjadi 59,3 juta barrel pada tahun ini. Ini lah yang mengakibatkan total impor BBM tahun ini kembali mengalami peningkatan.

Nicke menjelaskan, naiknya impor Pertamax sejalan dengan pertumbuhan konsumsi BBM jenis Pertalite. Sebagaimana diketahui, Pertalite merupakan produk BBM hasil campuran dari Premium dan Pertamax.

"Oleh karena itu penurunan impor Premium ini sebetulnya secara volume yang sama ini kita menambah volume impor dari Pertamax, untuk nantinya kita campur menjadi Pertalite," tuturnya, Selasa (9/2/2021).

Baca juga: Garuda Indonesia Cairkan Dana Rp 1 Triliun, untuk Apa?

Lebih lanjut, Nicke menyebutkan, peningkatan impor Pertamax juga selaras dengan proyeksi pertumbuhan penjualan BBM non penugasan. Penjualan BBM non penugasan diproyeksi tumbuh dari 139,3 juta barrel pada tahun lalu, menjadi 162,5 juta barrel pada tahun 2021.

Pada saat bersamaan, penjualan BBM penugasan diprediksi kembali menurun, dari 53,3 juta barrel pada 2020 menjadi 47,69 juta barrel pada tahun ini.

"Kita dorong yang PSO ini supaya semakin kecil, sehingga tidak menjadi beban. Dan yang non PSO ini kita tingkatkan," ucap Nicke.

Baca juga: Reksadana Baru Trimegah AM, Investasi Bisa Mulai dari Rp 100.000

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com