Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Digarap dengan Skema KPBU, SPAM Regional Jatiluhur I Mulai Beroperasi 2024

Kompas.com - 19/02/2021, 16:44 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah memastikan proyek pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Jatiluhur I bakal mulai beroperasi pada tahun 2024 mendatang.

Hal itu menyusul dengan ditandatanganinya kerjasama antara pemerintah dengan badan usaha (KPBU), untuk pembangunan SPAM dengan total nilai investasi mencapai Rp 1,7 triliun.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, proyek SPAM terssebut bakal menyediakan air minum dengan kapasitas 4.750 liter per detik.

"Ini masih sangat kurang untuk DKI, tapi ini sumbangan yang tidak sedikit untuk melayani warga Jakarta dengan air bersih. Ini juga melalui perpipaan dari Bekasi, di bawah ke Sentra Timur, untuk menjamin kualitas air yang lebih baik," jelas dia dalam penandatanganan KPBU SPAM Regional Jatiluhur I secara virtual, Jumat (19/2/2021).

Baca juga: Tesla Pilih Bangun Pabrik Mobil Listrik di India, Pemerintah Diminta Lakukan ini

Dirjen Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PUPR Eko Djoeli Heripoerwanto menjelaskan, proyek tersebut akan digarap oleh badan usaha pelaksana (BUP) yakni PT Wija Tirta Jaya Jatiluhur.

Perusahaan ini dibentuk oleh konsorsium PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk, PT Wijaya Karya Tbk, PT Tirta Gemah Ripah.

Masa kerjasama dari proyek KPBU tersebut berjalan selama 30 tahun yang terdiri dari 2,5 tahun masa konstruksi dan 27,5 tahun masa operasi,

"Sebagai tindak lanjut, konsorsium telah membentuk badan usaha pelaksana yaitu PT Wika Tirta Jaya Jatiluhur dengan memperhatikan jadwal proyek target konstruksi pada kuartal III 2021, dan direncanakan beroperasi di kuartal I 2024," jelas Eko di saat yang sama.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan, dengan skema KPBU, maka proyek pembangunan tak lagi menggunakan APBN murni. Sebab, di dalam proyek tersebut telah melibatkan pihak swasta.

Baca juga: Tesla Pilih Bangun Pabrik di India ketimbang Indonesia, Apa Alasannya?

Ke depan, dia berharap skema KPBU bsia menjadi alternatif solusi dari kebutuhan pembiayaan atas proyek infrastruktur dan air bersih ketika APBN berada dalam kondisi tertekan akibat Covid-19.

"Ini adalah cara creative financing namun tetap akuntabel. Kita berharap skema KPBU menjadi alternatif solusi kebutuhan prioritas mendesak untuk infrastruktur air bersih saat APBN menghadapi kendala sangat besar karena Covid-19 yang mengambil resources sangat besar," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penyaluran Kredit Ultra Mikro Capai Rp 617,9 Triliun di Kuartal I-2024

Penyaluran Kredit Ultra Mikro Capai Rp 617,9 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Bayar Klaim Simpanan 10 BPR Bangkrut, LPS Kucurkan Rp 237 Miliar per April 2024

Bayar Klaim Simpanan 10 BPR Bangkrut, LPS Kucurkan Rp 237 Miliar per April 2024

Whats New
[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

Whats New
Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com