Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suku Bunga BI Rendah, DPR Soroti Suku Bunga Kredit yang Tak Kunjung Turun

Kompas.com - 24/02/2021, 12:38 WIB
Mutia Fauzia,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) gencar menurunkan suku bunga acuan BI 7 Days Reverse Repo Rate (BI7DRRR).

Terakhir, suku bunga BI kini sebesar 3,5 persen.

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Fathan Subchi menyoroti transmisi penurunan suku bunga BI terhadap suku bunga kredit yang cenderung lambat.

Baca juga: Ada Transparasi Suku Bunga, BI: Masyarakat Bisa Pilih Bank Berbunga Kredit Paling Murah

Berdasarkan data BI, suku bunga deposito telah turun 181 basis points (bps) menjadi di kisaran 4,27 persen.

Sementara suku bunga kredit baru turun 83 bps menjadi 9,7 persen.

"Penurunan suku bunga BI belum berpengaruh di bawah, sektor riil belu, ini juga kemarin kritik ke OJK (Otoritas Jasa Keuangan), apa ada yang salah, atau situasi memang belum memungkinkan, sehingga demand belum ada," ujar Fathan dalam diskusi virtual, Rabu (24/2/2021).

Fathan pun meminta agar perlu dilakukan penajaman baik oleh Kementerian Keuangan, BI, serta OJK.

Ia menilai, perlu dilakukan analisa mengenai penyebab masih sulitnya sektor riil mendapatkan kredit dari perbankan.

Baca juga: Imbangi DP 0 Persen, REI Minta Bank Turunkan Suku Bunga KPR

"Likuiditas menumpuk tapi tidak ada permintaan, missing link di mana, fungsi intermediasi bank di mana," ujar dia.

Direktur Eksekutif Departemen Ekonomi dan Kebijakan Moneter BI Yoga Affandi mengatakan, pihaknya berharap perbankan bisa terus menurunkan suku bunga kredit.

Sehingga diharapkan bisa mendorong permintaan dari sisi dunia usaha.

Pasalnya, hal itu menjadi salah satu prospek pemulihan ekonomi ke depan.

"Sebab ketahanan dari sisi sistem keuangan terjaga, permodalan dari sisi perbankan tinggi, rasio kredit macet rendah, dan melihat tantangan utama ke depan mendorong dari sisi kredit perbankan, karena diperkirakan masih akan lemah. Ini diharapkan membantu pemulihan akselerasi ekonomi lebih cepat," ujar dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kinerjanya Banyak Dikeluhkan di Medsos, Berapa Gaji PNS Bea Cukai?

Kinerjanya Banyak Dikeluhkan di Medsos, Berapa Gaji PNS Bea Cukai?

Work Smart
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com