Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disinggung Jokowi untuk Jaga-jaga, Ini Data Impor Beras Asal Thailand dan Vietnam

Kompas.com - 27/03/2021, 10:25 WIB
Muhammad Choirul Anwar

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) buka suara mengenai rencana impor beras di tahun 2021 ini.

Belakangan memang ramai dikabarkan Indonesia meneken perjanjian dengan Thailand untuk impor beras. Jokowi tak membantah kabar tersebut, bahkan ia mengungkap tak hanya ada perjanjian impor beras asal Thailand, tetapi juga Vietnam.

Ia mengakui, saat ini pemerintah memang telah memiliki nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) dengan Thailand dan Vietnam terkait impor beras. Namun, hal itu hanya untuk jaga-jaga di tengah situasi pandemi yang penuh dengan ketidakpastian.

"Saya tegaskan memang ada MoU dengan Thailand dan Vietnam. (Tetapi) itu hanya untuk berjaga-jaga," ujar Jokowi ketika memberikan keterangan seperti dikutip dari Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (26/3/2021).

Baca juga: Indonesia Langganan Impor Beras dari Negara Mana Saja?

"Mengingat situasi pandemi yang penuh ketidakpastian. Saya tegaskan lagi, berasnya belum masuk," sambungnya.

Impor beras asal Thailand dan Vietnam dari tahun ke tahun

Thailand dan Vietnam memang hampir selalu jadi negara asal beras impor yang dipasok ke Indonesia. Hal ini tercermin dari data impor beras menurut negara asal utama selama rentang 2000-2019 yang dicatat Badan Pusat Statistik (BPS).

Tren langganan impor beras asal Thailand dan Vietnam juga berlanjut di masa kepemimpinan Presiden Jokowi. Ini tak jauh berbeda dengan periode-periode sebelum Jokowi jadi kepala negara.

Di tahun 2014 saja, sebanyak 366.203 ton beras impor dari Thailand dipasok ke Indonesia atau setara 175,3 juta dollar AS.

Baca juga: Potret Susutnya Lahan Pertanian dan Profesi Petani yang Terancam Punah

Angka tersebut menjadi yang terbesar mengalahkan Vietnam dengan pasokan 306.418 ton beras ke Indonesia di tahun yang sama, atau setara dengan 143,5 juta dollar AS.

Setahun berselang, di 2015 Indonesia kembali impor beras dari Vietnam sebanyak 509.374 ton. Jumlah itu setara dengan harga 202,5 juta dollar AS.

Kali ini Vietnam jauh meungguli Thailand yang hanya mengekspor berasnya sebanyak 126.745 ton ke Indonesia atau senilai 66,7 juta dollar AS.

Pada 2016, persaingan ketat antara beras impor dari Vietnam dan Thailand kembali terjadi. Di tahun tersebut, beras impor asal Vietnam berjumlah 535.577 ton atau senilai 212,6 juta dollar AS.

Baca juga: Jokowi Sebut Hampir 3 Tahun Tak Impor Beras, Benarkah?

Sedangkan beras impor dari Thailand di 2016 sedikit lebih banyak dari Vietnam, yakni sebesar 557.890 ton atau 243,1 juta dollar AS.

Kemudian di tahun 2017, jumlah beras impor asal Thailand dan Vietnam ikut menurun seiring terpangkasnya total kuota impor beras pemerintah sebanyak 305 274.

Dari total capaian impor itu, sebanyak 16.599 ton beras berasal dari Vietnam atau setara 6,76 juta dollar AS, sedangkan dari Thailand sebesar 108.944 ton atau setara 60,2 juta dollar AS.

Di 2018, impor beras besar-besaran kembali dibuka pemerintah Indonesia. Kali ini, 767.180 ton beras Vietnam dipasok ke Indonesia atau setara 360,7 juta dollar AS, sedangkan dari Thailand sedikit lebih banyak yakni sebesar 795.600 ton atau setara 386,5 juta dollar AS.

Adapun pada 2019, jumlah pasokan beras impor asal Vietnam dan Thailand kembali merosot. Ini seiring adanya kebijakan tak lagi impor beras besar-besaran di 2019.

Baca juga: Impor Beras Era Megawati hingga Jokowi: Selalu Turun Saat Kampanye

Maka pada 2019, Indonesia hanya impor beras sebanyak 33.133 ton dari Vietnam atau senilai 16,6 juta dollar AS, dan 53.278 ton dari Thailand atau sekitar 38,5 juta dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com