Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

STIP Jakarta Buka Program Magister Terapan, Ini Pesan Menhub

Kompas.com - 08/05/2021, 13:46 WIB
Muhammad Choirul Anwar

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Untuk kali pertama, Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta mendapatkan izin dari Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi untuk membuka program Magister Terapan (S-2).

Perguruan tinggi di bawah Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) ini pun membuka pendaftaran mahasiswa baru untuk program Magister Terapan tahun ini.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa pembukaan studi Magister Terapan ini merupakan upaya yang konkret dari komitmen Kemenhub melalui BPSDM dalam memberikan kesempatan pembelajaran bagi masyarakat.

Baca juga: Banyak Diminati, Apa Keuntungan Kuliah di Sekolah Kedinasan?

Melalui pembukaan ini pula Kemenhub ingin mengembangkan kualitas sumber daya manusia di bidang transportasi laut agar mendapatkan kemampuan yang dapat disetarakan dengan lulusan perguruan tinggi dari luar negeri.

"Ini merupakan sebuah kebanggaan dan kami akan mempersiapkan program Magister Terapan secara sungguh-sungguh, terlebih lagi kita ketahui bersama STIP Jakarta merupakan salah satu sekolah yang banyak diminati atau merupakan sekolah favorit,” kata Budi Karya Sumadi dalam keterangannya, dikutip Sabtu (8/5/2021).

“Sekolah pelayaran ini tercatat telah menghasilkan lulusan terbaik di bidang transportasi laut di seluruh Indonesia, bahkan lulusan juga ada yang berkerja di luar negeri dan memberikan devisa yang cukup besar bagi Indonesia," sambungnya.

Adanya program Magister Terapan di STIP Jakarta diharapkan dapat mendukung pembangunan infrastruktur, khusus di bidang transportasi laut yang saat ini tengah gencar dilakukan oleh Pemerintah.

Baca juga: Pesan Sri Mulyani untuk 9 Pejabat Baru Kemenkeu dan STAN

Dengan begitu, sejalan adanya sumber daya manusia yang memiliki pengetahuan luas maka akan mempermudah dan mempercepat pembangunan yang akan dilakukan.

"Kami juga meyakini bahwa nantinya lulusan dari program Magister Terapan di STIP Jakarta dapat memberikan kontribusi terhadap pembangunan transportasi laut di Tanah Air dengan memberikan sumbangsihnya melalui inovasi dan juga hasil-hasil dari penelitiannya untuk kemajuan sektor transportasi di Tanah Air," kata Budi Karya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Wikan Sakarinto menjelaskan bahwa program studi Magister Terapan atau S2 di STIP Jakarta harus mampu menjawab tantangan zaman setelah pandemi Covid-19.

Dengan demikian program ini diharapkan memberikan kesempatan para mahasiswa untuk mengetahui permasalahan secara komprehensif serta untuk menyiapkan tenaga kerja yang sangat profesional yang dapat berkontribusi pada pengembangan transportasi di Indonesia.

“Transportasi seperti urat nadi, namun jika tidak dikembangkan SDM-nya, seperti tidak ada darah yang mengalir. Keberadaan program Magister Terapan ini tujuannya untuk memberikan alternatif pendidikan yang dapat memenuhi kebutuhan SDM professional,” urainya.

“Kami berharap sinergi antara perguruan tinggi di bawah Kementerian Perhubungan dan perguruan tinggi di bawah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi semakin kuat kedepannya,” lanjutnya.

Wikan juga menjelaskan, program Magister Terapan dibuka untuk menyiapkan sumber daya manusia profesional yang berkompeten sesuai dengan kebutuhan industri dan dunia kerja.

Baca juga: Menhub: Jangan Mudik!

Selain aspek teknis yang semakin dimatangkan, maka aspek kemampuan nonteknis dan kepemimpinan merupakan karakter keunggulan lulusan program itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Whats New
Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Whats New
Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Whats New
Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Whats New
Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Whats New
IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

Whats New
Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Whats New
Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Whats New
Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Whats New
Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Rilis
Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Whats New
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Whats New
IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Whats New
Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com