Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disomasi karena Oksigen Langka, Ini Kata Mendag Lutfi

Kompas.com - 26/07/2021, 17:46 WIB
Fika Nurul Ulya,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menyatakan akan menghadapi somasi yang dilayangkan oleh 107 koalisi masyarakat akibat kelangkaan tabung oksigen yang membuat harga melonjak di pasar.

Mantan Duta Besar Indonesia untuk AS itu mengaku akan menghargai proses hukum mengingat Indonesia adalah negara hukum.

"Ini negara hukum, kita menghargai proses hukum. Dan kita menghadapi (somasi) secara hukum," kata Lutfi dalam konferensi pers, Senin (26/7/2021).

Baca juga: Ini Penjelasan BTPN soal Raibnya Dana Nasabah Rp 241,8 Juta di Rekening Jenius

Terkait dengan kelangkaan oksigen, Lutfi meminta masyarakat bersabar karena pemerintah tengah melakukan beragam cara untuk memenuhi kebutuhan oksigen.

Upaya-upaya tersebut didiskusikan bersama kementerian lain seperti Kemenko Maritim dan Investasi, Kemenko Perekonomian, dan Kementerian Kesehatan.

"Jadi saya minta tolong masyarakat bersabar. Tapi pada saat bersamaan kita sebagai pemerintah sedang melakukan seluruh daya upaya untuk memenuhi kebutuhan tersebut," kata dia.

Lutfi menyadari, langkanya tabung oksigen saat ini terjadi lantaran produsen dalam negeri tidak mampu memenuhi tingginya permintaan.

Tetatpi dia memastikan, pemerintah sedang bekerja bersama-sama untuk memenuhi kebutuhan yang terkait dengan masalah kemanusiaan di masa pandemi Covid-19.

Pemerintah sudah menggandeng berbagai pihak, baik swasta nasional maupun internasional, untuk menyelesaikan masalah kelangkaan oksigen. 

Baca juga: Induk Perusahaan Rumah.com Bakal IPO di Bursa Efek New York

"Kita lihat bahwa pemerintah dengan segala daya upaya sedang memenuhi kebutuhan, terutama masalah kemanusiaan menghadapi Covid-19. Kita potong birokrasinya, kita potong semua administrasinya, memastikan bahwa hal ini bisa dipenuhi," ucap Lutfi.

Sebelumnya, 107 koalisi masyarakat sipil melayangkan somasi kepada Presiden RI Joko Widodo, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, dan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi karena kelangkaan tabung oksigen.

Kelangkaan tabung oksigen membuat harganya terkerek naik di pasaran. Tidak tanggung-tanggung, harga oksigen melonjak di kisaran 200-300 persen.

Aliansi menilai ada kejanggalan di balik kelangkaan alat kesehatan termasuk tabung oksigen saat masa PPKM.

Baca juga: Harga Cabai Naik Saat PPKM, Mendag Lutfi: Siklus Musiman Saja

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Whats New
Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Whats New
LPPI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1-S2, Simak Persyaratannya

LPPI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1-S2, Simak Persyaratannya

Work Smart
Jadi 'Menkeu' Keluarga, Perempuan Harus Pintar Atur Keuangan

Jadi "Menkeu" Keluarga, Perempuan Harus Pintar Atur Keuangan

Spend Smart
Emiten Perdagangan Aspal SOLA Bakal IPO dengan Harga Perdana Rp 110 Per Saham

Emiten Perdagangan Aspal SOLA Bakal IPO dengan Harga Perdana Rp 110 Per Saham

Whats New
Data Terbaru, Utang Pemerintah Turun Jadi Rp 8.262,10 Triliun

Data Terbaru, Utang Pemerintah Turun Jadi Rp 8.262,10 Triliun

Whats New
Bank Mandiri Genjot Transaksi 'Cross Border' Lewat Aplikasi Livin’

Bank Mandiri Genjot Transaksi "Cross Border" Lewat Aplikasi Livin’

Whats New
Kuartal I Ditopang Pemilu dan Ramadhan, Bagaimana Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ke Depan?

Kuartal I Ditopang Pemilu dan Ramadhan, Bagaimana Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ke Depan?

Whats New
Berikut Daftar Tiga Pabrik di Indonesia yang Tutup hingga April 2024

Berikut Daftar Tiga Pabrik di Indonesia yang Tutup hingga April 2024

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin: Kami Bingung...

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin: Kami Bingung...

Whats New
Ada Gangguan Persinyalan, Perjalanan KRL Lintas Bogor Terlambat 10-33 Menit Pagi Ini

Ada Gangguan Persinyalan, Perjalanan KRL Lintas Bogor Terlambat 10-33 Menit Pagi Ini

Whats New
Pertagas: Budaya Keselamatan Kerja Bukan soal Mematuhi Aturan, tapi Rasa Bertanggung Jawab

Pertagas: Budaya Keselamatan Kerja Bukan soal Mematuhi Aturan, tapi Rasa Bertanggung Jawab

Whats New
Investasi Reksadana adalah Apa? Ini Pengertian dan Jenisnya

Investasi Reksadana adalah Apa? Ini Pengertian dan Jenisnya

Work Smart
Harga Emas Terbaru 7 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 7 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Pengusaha Sepatu Sulit Dapat Bahan Baku Berkualitas gara-gara Banyak Aturan Impor

Pengusaha Sepatu Sulit Dapat Bahan Baku Berkualitas gara-gara Banyak Aturan Impor

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com