Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kinerja Perusahaan Teknologi Global Kian Moncer di Tengah Pandemi

Kompas.com - 28/07/2021, 15:11 WIB
Mutia Fauzia

Penulis

Sumber CNN,CNBC


JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan teknologi global baru saja melaporkan kinerja keuangan mereka untuk kuartal yang berakhir pada bulan Juni 2021.
Raksasa teknologi dunia justru mencatatkan kinerja yang kian cemerlang di tengah pandemi Covid-19.

Dilansir dari CNN, Rabu (28/7/2021), perusahaan induk Google, Alphabet, mencatatkan pendapatan mencapai 61,9 mliar dollar AS atau sekitar Rp 984,55 triliun.

Jumlah tersebut melonjak 62 persen bula dibandingkan kaurtal yang sama setahun yang lalu. Laba perusahaan juga dilaporkan tumbuh dua kali lipat menjadi sekitar 18,5 miliar dollar AS atau sekitar Rp 268,25 miliar.

Sebagian besar pertumbuhan tersebut didorong oleh pendapatan iklan Google yang mencatatkan pendapatan sebesar 50,4 miliar dollar AS.

Jumlah tersebut tumbuh 69 persen bula dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Baca juga: Tiga Perusahaan Teknologi Bakal IPO, Valuasinya Ditaksir Capai Rp 304,5 Triliun

Di sisi lain, pendapatan iklan dari Youtube juga mengalami lonjakan, yakni sebesar 84 persen menjadi sekitar 7 miliar dollar AS.

Upaya perusahaan untuk melakukan diverisifiasi bisnis selain mengandalkan pendapatan iklan juga mulai membuahkan hasil.

Dalam beberapa tahun terakhir, CEO Alphabet dan Google Sundar Pichai tengah mengarahkan investasi perusahaan di bidang kecerdasan buatan dan tengah mempeprcepat pertumbuhan bisnis komputasi awan (cloud business).

Bisnis cloud Google berhasil menekan angka kerugian dari 1,4 miliar dollar AS pada tahun 2020 lalu menjadi sebesar 590 miliar dollar AS tahun ini. Sementara dari sisi pendapatan, Google Cloud mencatatkan pertumbuhan sebesar 53 persen menjadi 4,6 miliar dollar AS.

Selain Google, Microsoft, perusahaan yang didirikan oleh Bill Gates juga mencatatkan kinerja cemerlang.

Dilansir dari CNBC, Pendapatan perusahaan tercatat tumbuh 21 persen bila dibandingkan pada kuartal ini, mencapai 46,15 miliar dollar AS.

Didorong kinerja penjualan iPhone yang masih diminati banyak pihak, Apple mencetak pendapatan sebesar 81,4 miliar dollar AS. Jumlah tersebut meningkat 36 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Baca juga: Perancis Denda Google Rp 8,7 Triliun, Ini Penyebabnya

Perusahaan yang didirikan oleh Steve Jobs tersebut mencatatkan pertumbuhan penjualan iPhone hingga mendekati 50 persen menjadi 39,6 miliar dollar As.

Pemulihan Ekonomi Global

Lonjakan kinerja perusahaan teknologi tersebut terjadi di tengah ekonomi global yang mulai bangkit di tengah pandemi.

Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan, untuk tahun 2021 ini, ekonomi dunia tumbuh 6 persen. Sementara, realisasi tahun 2020 lalu, perekonomian dunia terkontraksi 3,2 persen.

Kelompok negara maju diperkirakan bakal tumbuh 5,6 persen tahun ini. Sementara, kelompok negara berkembang mengalami koreksi ke bawah proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun 2021 sebesar 0,4 poin persentase menjadi 6,3 persen.

Meski lebih baik dari tahun lalu, IMF memperkirakan proses pemulihan tahun ini akan cenderung melambat. Sebab, proses distribusi vaksin di berbagai negara, termasuk di negara berkembang cenderung lamban. Hal tersebut membuka kemungkinan virus corona bermutasi lebih jauh.

Bahkan IMF memperkirakan, kondisi ekonomi negara berkembang bisa memburuk karena dinamika pandemi yang kian memburuk. Proyeksi pertumbuhan ekonomi global pun bisa saja kembali direvisi kebawah bila hal tersebut terjadi.

Baca juga: Saingi Apple, Kapitalisasi Pasar Microsoft Tembus Rp 28.800 Triliun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani:

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani:

Whats New
Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Whats New
BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com