Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sektor Ketenagalistrikan Indonesia Sumbang 14 Persen Emisi, PLN: Terendah di ASEAN

Kompas.com - 28/07/2021, 20:10 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT PLN (Persero) menyatakan, sumbangan emisi karbon sektor ketenagalistrikan nasional sebesar 14 persen dari total produksi emisi dalam negeri.

Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini mengatakan, produksi emisi sektor ketenagalistrikan Indonesia paling rendah jika dibandingkan dengan negara anggota Asosiasi Negara Asia Tenggara (ASEAN).

"Porsi ini termasuk yang terendah di ASEAN, di antara lima negara terluas di kawasan ASEAN," kata dia dalam keterangannya, Rabu (28/7/2021).

Baca juga: Ini Penjelasan PLN soal Surat Ancaman Pemutusan Listrik Rumah Lukman Sardi

Ia mencontohkan, Filipina dan Vietnam yang sektor ketenagalistrikannya masing-masing berkontribusi 30 persen terhadap emisi dan Malaysia yang bahkan mencapai 32 persen kontribusi emisi.

Untuk terus menekan produksi emisi karbon sekaligus mempercepat transisi menuju energi ramah lingkungan, PLN akan fokus melaksanakan dekarbonisasi, desentralisasi, dan digitalisasi atau 3D.

Pelaksanaan 3D akan diimpelementasikan dengan meningkatkan bauran energi baru terbarukan (EBT) sebagai sumber energi primer utama dan penggunaan smart grid sebagai enabler.

Zulkifli menyebutkan, kehadiran energy storage atau baterai, carbon capture, green hydrogen, kendaraan listrik dan efisiensi energi, mendorong transisi pada sektor ketenagalistrikan.

"Transisi dari pembakaran bahan bakar fosil, menuju pemanfaatan sumber energi baru dan terbarukan," ujarnya.

Di sisi lain, Zulkifli menambah, desentralisasi dan digitalisasi akan mendorong munculnya model bisnis baru dalam pemenuhan kebutuhan energi masyarakat.

PLN pun menurutnya telah menetapkan peta jalan dalam mengurangi penggunaan energi listrik berbasis fosil dari tahun 2025 hingga tahun 2060, dengan dua skenario yang telah disiapkan.

Baca juga: Ada Diskon Tarif Listrik, Cek di Sini untuk Tahu Dapat atau Tidak

Skenario pertama energi berbasis fosil akan mulai hilang dari bauran energi mulai 2056 mendatang.

Ada 7 tahapan penghentian PLTU batubara mulai dari yang menggunakan teknologi konvensional sampai yang paling mutakhir.

Sementara pada skenario kedua, pemanfaatan teknologi CCUS (Carbon Capture, Usage and Storage) akan diterapkan mulai pada tahun 2035 sembari PLN akan tetap menurunkan porsi energi berbasis fosil dari bauran energi.

Baca juga: Ini Cara Cek Penerima Diskon Tarif Listrik PLN


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com