Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonomi RI 7,07 Persen, BPS: Ledakan Konsumsi Rumah Tangga dan Investasi Berpengaruh Besar

Kompas.com - 05/08/2021, 13:13 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II 2021 tumbuh 7,07 persen secara tahunan (year on year/yoy). Capaian ini membuat RI mampu keluar dari zona ekonomi negatif sejak kuartal II 2020.

Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan, PDB RI pada kuartal II 2021 ini masih ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan investasi. Porsi kedua komponen bahkan mencapai 84,93 persen.

"Artinya bahwa ledakan konsumsi rumah tangga dan investasi itu berpengaruh besar atau dominan mempengaruhi pertumbuhan secara keseluruhan," kata Margo dalam konferensi pers, Kamis (5/8/2021).

Baca juga: Selamat Tinggal Resesi, Ekonomi Indonesia Kuartal II 2021 Tumbuh 7,07 Persen

Konsumsi rumah tangga pada kuartal II 2021 ini tumbuh 5,93 persen yoy karena masyarakat mulai yakin untuk melakukan aktivitas konsumi.

Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada kuartal II tercatat sebesar 104,42, lebih baik dibanding catatan IKK di kuartal II tahun 2020 sebesar 82,14 poin.

Indikasi lain juga terlihat dari penjualan eceran yang tumbuh sebesar 11,62 persen, terjadi pada kelompok makanan minuman dan tembakau; sandang; suku cadang; aksesories; bahan bakan kendaraan; dan barang lainnya.

"Penjualan wholesale mobil penumpang dan motor masing-masing tumbuh 904,32 persen dan 268,64 persen. Demikian pula terjadi pertumbuhan penumpang angkutan rel, laut, dan udara masing-masing 114,18 persen, 173,56 persen, dan 456,51 persen," beber Margo.

Adapun PMTB/investasi tumbuh 7,54 persen (yoy). Fenomena yang mendukung tumbuhnya PMTB adalah tumbuhnya realisasi dari belanja modal yang bersumber dari APBN sebesar 45,56 persen.

Realisasi investasi BKPM juga tercatat tumbuh 16,21 persen, demikian pula tercatat adanya pertumbuhan barang modal jenis kendaraan dipengaruhi produk kendaraan domestik.

"Hampir semua barang modal jenis kendaraan lainnya tumbuh baik domestik maupun impor," ucap dia.

Secara keseluruhan kata Margo, semua komponen dari sisi pengeluaran sudah tumbuh positif.

Pertumbuhan tertinggi terjadi pada ekspor mencapai 31,78 persen, diikuti impor 31,22 persen, konsumsi pemerintah 8,06 persen, PMTB 7,54 persen, konsumsi rumah tangga 5,93 persen, dan konsumsi lembaga non profit 4,12 persen.

Baca juga: Begini Kondisi Ekonomi Indonesia Jika PPKM Darurat Diperpanjang

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com