Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPKM Kembali Diperpanjang, IHSG dan Rupiah Pagi Menguat

Kompas.com - 07/09/2021, 09:25 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak pada zona hijau di awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Selasa (7/9/2021). Demikian juga dengan mata uang garuda yang menguat pada awal perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 09.08 WIB, IHSG berada pada level 6.137,62 atau naik 10,68 poin (0,17 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.126,93.

Sebanyak 196 saham melaju di zona hijau dan 150 saham di zona merah. Sedangkan 173 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 887,9 miliar dengan volume 1,72 miliar saham.

Baca juga: IHSG Diproyeksikan Menguat Hari Ini, Cek Rekomendasi Sahamnya

Pagi ini bursa saham asia mayoritas hijau dengan kenaikan Indeks Nikkei 0,73 persen, Shanghai Komposit 0,09 persen, dan Hang Seng Hong Kong 0,15 persen. Sementara itu, indeks Strait Times melemah 0,36 persen.

Pemerintah kembali memperpanjang penerapan PPKM 7-13 September 2021. Hal ini guna menekan mobilitas masyarakat di tengah pandemi Covid-19. 

Meski demikian dalam dalam perpanjangan PPKM periode ini, terdapat beberapa pelonggaran dalam penerapan kebijakan ini.

"Seiring dengan kondisi situasi Covid-19 yang semakin baik, da beberapa penyesuaian aktivitas masyarakat yang bisa dilakukan dalam periode 7-13 September 2021," ujar Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam konferensi pers virtual, Senin (6/9/2021).

Salah satu perubahan aturan itu yakni restoran, rumah makan, dan kafe yang ada di mal diperbolehkan untuk melayani makan di tempat atau dine in dengan kapasitas pengunjung maksimal 50 persen dan waktu makan 60 menit.

Sementara itu Head of Research Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi mengatakan, meskipun tutup di zona hijau secara teknikal IHSG membentuk bearish candle yang bergerak terkonsolidasi dan masih terlihat kuat di atas moving average 5 hari, 20 hari dan 50 hari.

Menurut Lanjar, pergerakan masih pada trend positif jangka pendek dan mencoba konfirmasi break out resistance fractal yang berada di kisaran 6.169.

“Secara teknikal IHSG berpotensi bergerak mencoba kembali menguat dengan support resistance 6.102-6.169. Saham-saham yang dapat dicermati secara teknikal diantaranya ACES, AKRA, INCO, LPKR, MAIN, SIMP, TPIA, BBTN, PGAS,” ujar Lanjar dalam rekomendasinya.

Baca juga: Bagaimana Cara Menghitung Return Saham?

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini juga menguat.

Melansir Bloomberg, pukul 09.02 WIB rupiah dibuka pada level Rp 14.215 per dollar AS, atau naik 7 poin (0,05 persen) dibanding penutupan sebelumnya Rp 14.222 per dollar AS.

Analis Pasar Uang Ariston Tjendra mengatakan, penguatan rupiah hari ini terdorong sentimen kemungkinan adanya penundaan tapering, karena data tenaga kerja AS tidak seperti yang diharapkan. Hal tersebut bisa menjadi pendorong pelemahan dollar AS.

“Rupiah mungkin masih bisa menguat terhadap dollar AS dengan memanfaatkan momentum penguatannya kemarin. Pelonggaran aktivitas perekonimian di Indonesia juga membantu mengangkat nilai tukar rupiah,” kata Ariston.

Ariston memproyeksikan hari ini rupiah akan bergerak pada kisaran Rp 14.180 per dollar AS hingga Rp 14.200 per dollar AS, dengan potensi resisten di kisaran Rp 14.260 per dollar AS.

Baca juga: PPKM Level 4 Luar Jawa-Bali Berlanjut Sampai 20 September, Ini Wilayahnya

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Whats New
Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Whats New
Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Whats New
Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Smartpreneur
TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

Whats New
Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Whats New
J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

Whats New
Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com