Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wakita Karya Dapat Restu dari DPR untuk "Rights Issue"

Kompas.com - 27/09/2021, 16:43 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Waskita Karya Tbk (WSKT) resmi mendapatkan restu dan persetujuan Komisi VI DPR RI dalam pelaksanaan penambahan modal dengan skema hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue dengan target sebesar Rp 4 triliun.

Ketua pimpinan rapat Komisi VI dari Fraksi PDIP, Aria Bima dalam Rapat Kerja juga menyebutkan pihaknya menerima penjelasan dan menyetujui rencana rights issue sebagai tindak lanjut dari rapat kerja dengan Menteri BUMN RI tanggal 22 September 2021 terkait persetujuan usulan tambahan PMN untuk Waskita Karya Tbk sebesar Rp 7,90 triliun pada tahun anggaran 2021.

Direktur Utama WSKT, Destiawan Soewardjono, memaparkan jika aksi rights issue dengan PMN akan menyebabkan CAGR pendapatan usaha di tahun 2021-2026 akan meningkat menjadi 26 persen dari sebelumnya hanya 10 persen.

Baca juga: Ini Upaya Waskita Keluar dari Tekanan Utang

 

Adapun CAGR laba bersih tahun 2021-2026 diproyeksikan akan meningkat menjadi 25 persen.

"Kami memproyeksikan laba bersih akan positif pada tahun 2023 mendatang dengan current rasio minimal 1 kali dalam 2 tahun ke depan," jelasnya Rapat Kerja Komisi VI DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (27/9).

Lebih lanjut, dia menjelaskan dengan adanya rights issue, PMN akan meningkat menjadi Rp 21,7 triliun, jika nilai ekuitas perseroan di tahun 2021 adalah sebesar Rp 9,8 triliun. Lalu, dengan DER sebesar 6,12 kali, dengan PMN akan mengalami penurunan yang cukup tajam menjadi 3,68 kali.

Sebelumnya, WSKT juga telah mengantongi restu pemegang saham dalam gelaran Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPLSB) yang dilaksanakan minggu lalu, Selasa (21/9).

WSKT dapat melaksanakan aksi penambahan modal dengan skema hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue sebanyak 24,56 miliar saham seri B dengan nilai nominal Rp 100 per saham.

Baca juga: Waskita Gandeng BUMN China Garap Proyek Infrastruktur RI, Ini Kata Erick Thohir

"Saat ini akan fokus pada penyehatan keuangan melalui proses restrukturisasi perseroan induk dan anak usaha, penjaminan pemerintah, Penyertaan Modal Negara (PMN) dan rights issue, divestasi aset jalan tol, penyelesaian konstruksi, transformasi bisnis, serta implementasi GCG dan manajemen risiko," sambung Destiawan.

Ia mengatakan pihaknya akan fokus menjalankan strategi tersebut hingga akhir 2021.

Sebagai informasi, sepanjang semester I 2021, WSKT membukukan penurunan pendapatan 41,31% dari Rp8,03 triliun menjadi Rp4,71 triliun.

Namun, pihaknya masih bisa membukukan laba bersih sebesar Rp 33 miliar atau meningkat sebesar 102,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

 

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Waskita Karya kantongi restu DPR laksanakan right issue dengan target Rp 4 triliun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Whats New
Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Whats New
Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com