Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Melaju di Zona Hijau, Rupiah Melemah

Kompas.com - 25/11/2021, 09:33 WIB
Kiki Safitri,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak pada zona hijau di awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Kamis (25/11/2021). Berbeda dengan mata uang garuda yang melemah pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 09.11 WIB, IHSG berada pada level 6.720,91 atau naik 37,64 poin (0,56 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.683,27.

Sebanyak 247 saham melaju di zona hijau dan 145 saham di zona merah. Sedangkan 186 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1,23 triliun dengan volume 2,37 miliar saham.

Baca juga: IHSG Diprediksi Melemah, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Bursa Asia mayoritas merah dengan penurunan Hang Seng Hong Kong 0,34 persen, Shanghai Komposit 0,13 persen, dan Strait Times melemah 0,01 persen. Sementara Nikkei menguat 0,6 persen.

Wall Street pagi ini mayoritas hijau dengan kenaikan indeks S&P 500 sebesar 0,23 persen, dan indeks acuan saham teknologi AS Nasdaq 0,4 persen. Sementara itu Dow Jones Industrial Average (DJIA) melemah 0,03 persen.

Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan, IHSG masih dalam pola pergerakan higher low, pergerakan cenderung mixed dengan tren menguat.

"IHSG masih dalam tren menguat sehingga membuka peluang terjadinya technical rebound. Pergerakannya, mixed cenderung menguat dalam range 6.654 - 6.700," kata William kepada Kompas.com.

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini melemah. Melansir Bloomberg, pukul 09.02 WIB rupiah bergerak pada level Rp 14.271 per dollar AS, atau atau turun 6 poin (0,04 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 14.265 per dollar AS.

Baca juga: Wall Street: S&P 500 dan Nasdaq Kompak Menguat, Dow Jones Turun Tipis

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, pelemahan rupiah hari ini dipengaruhi oleh inflasi AS yang masih tinggi. Selain itu data-data ekonomi AS mendukung percepatan pengetatan moneter di AS yang bisa mendorong penguatan dollar AS.

"Nilai tukar rupiah masih berpeluang melemah terhadap dollar AS hari ini dengan indikasi inflasi yang masih tinggi dan situasi ketenagakerjaan yang membaik di AS," kata Ariston kepada Kompas.com.

Ariston memproyeksikan hari ini rupiah bisa bergerak pada kisaran Rp 14.300 per dollar AS dengan potensi resisten di kisaran Rp 14.220 per dollar AS.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Whats New
Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Whats New
Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Whats New
Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Whats New
Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Whats New
Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Whats New
OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

Whats New
Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Whats New
Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Whats New
Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Whats New
Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Whats New
Penempatan di IKN, Pemerintah Buka Formasi 14.114 CPNS dan 57.529 PPPK

Penempatan di IKN, Pemerintah Buka Formasi 14.114 CPNS dan 57.529 PPPK

Whats New
Daftar 8 Instansi yang Buka Lowongan CPNS 2024 Lewat Sekolah Kedinasan

Daftar 8 Instansi yang Buka Lowongan CPNS 2024 Lewat Sekolah Kedinasan

Whats New
Harga Emas Terbaru 4 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 4 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Mendag Sebut Rumah Potong Hewan Wajib Punya Sertifikat Halal Oktober 2024

Mendag Sebut Rumah Potong Hewan Wajib Punya Sertifikat Halal Oktober 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com