Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imbas Ekonomi Lesu, Kekayaan Jack Ma dkk Merosot Rp 1.036 Triliun

Kompas.com - 06/12/2021, 19:12 WIB
Mutia Fauzia

Penulis

Sumber Forbes


BEIJING, KOMPAS.com - Nilai kekayaan miliarder China merosot seiring dengan perekonomian China yang mengalami perlambatan.

Dilansir dari Forbes, Senin (6/12/2021), kekayaan miliarder China seperti Colin Huang, Jack Ma, Pony Ma, dan Wang Xing, secara akumulatif merosot lebih dari 73 miliar dollar AS atau sekitar Rp 1.036 triliun (kurs Rp 14.200) sejak April lalu.

Miliarder yang juga termasuk dalam daftar orang terkaya di China tersebut kini tengah menghadapi tekanan dari pemerintah setempat.

Miliarder China dengan nilai kekayaan merosot paling besar yakni pendiri Pinduoduo, Coliun Huang. Ia kehilangan hampir 35 miliar dollar AS atau sekitar Rp 497 triliun, seiring dengan harga saham Pinduoduo yang tercatat di Nasdaq merosot hingga lebih dari separuh.

Baca juga: Diklaim Milik China, Natuna Simpan Cadangan Gas Raksasa

Sebelumnya, investor bersedia untuk membeli saham dari perusahaan yang belum mencatatkan laba namun mengalami pertumbuhan yang begitu pesat lantaran jumlah penggunanya yang mengalami peningkatan bahkan mengambil alih posisi Alibaba.

Namun demikian, investor kemudian melakkan aksi jual akibat persaingan e-commerce yang kian sengit sementara pertumbuhan Pinduoduo cenderung stagnan.

Pada kuartal III tahun ini, pendapatan Pinduoduo meleset dari proyeksi pasar dan pertumbuhan pengguna dianggap telah melewati masa puncak.

Banyak perusahaan teknologi China yang kemudian memangkas proyeksi pertumbuhan mereka pada tahun fiskal 2022 mendatang.

Alibaba memangkas proyeksi pertumbuhan pendapatan perusahaan dari 29,5 persen pada bulan Mei lalu menjadi di kisaran 20 persen hingga 23 persen.

Semenrara itu, Meituan memangkas proyeksi pertumbuhan bisnis pengantaran makanan tersebut setelah sebelumnya mencatat rugi akibat harus membayarkan denda anti monopoli sebesar 532 juta dollar AS di Oktober.

Baca juga: Apa Itu Devisa: Pengertian, Jenis, Fungsi, dan Sumbernya

Sebelumnya, perusahaan perusahaan teknologi penyedia jasa layanan transportasi asal China, Didi Global, memutuskan untuk keluar dari bursa saham (delisting) New York (NYSE).

Media melaporkan, hal itu merupakan tindak lanjut dari permintaan pemerintah setempat.

Keputusan delisting Didi Global dari NYSE pun dinilai bakal menjadi pemicu dari tindakan serupa oleh perusahaan China lainnya.

Tekanan lain datang dari outlook perekonomian dan industri teknologi China yang lesu.

Analis menilai, outlook industri teknologi masih lemah hingga tahun depan akibat pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan bakal melambat.

"Investor saat ini kembali melihat fundamental, namun outlook jangka pendek ternyata tak semenarik itu," ujar Head of China Internet and New Media Research di Nomura Securities Sia Jialong.

Baca juga: Ketika Mata Uang China Laris Manis dan Resmi Berlaku di Era Majapahit

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com