Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Sesi I Merah, Asing Lepas BBCA, BBRI, dan BMRI

Kompas.com - 10/12/2021, 12:42 WIB
Kiki Safitri,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Pada penutupan sesi I perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona merah pada Jumat (10/12/2021).

Demikian juga dengan mata uang garuda di pasar spot yang melemah.

Melansir RTI, pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG berada pada level 6.612,15 atau turun 31,77 poin (0,48 persen) dibandingkan penutupan sebelumnya di level 6.643,93.

Baca juga: Rupiah dan IHSG Melaju di Zona Merah Pagi Ini

Sementara itu, terdapat 242 saham yang hijau, 243 saham merah dan 177 saham lainya stagnan. Jumlah transaksi mencapai Rp 6,8 triliun dengan volume 15,71 miliar saham.

Net sell asing tertinggi juga dicatatkan oleh Bank Central Asia (BBCA) sebesar Rp 176,9 miliar. BBCA selama sesi I perdagangan melemah 0,6 persen di level Rp 7.300 per saham. BBCA mecatatkan total transaksi Rp 321,2 miliar dengan volume 43,9 juta saham.

Bank Rakyat Indonesia (BBRI) juga catatkan aksi jual bersih tertinggi sebesar Rp 125,2 miliar. Saham BBRI terkoreksi 0,9 persen di level Rp 4.150 per saham. Adapun volume perdagangan BBRI mencapai 60,6 juta saham dengan total transaksi Rp 251,2 miliar.

Bank Mandiri (BMRI) juga catatkan net sell tertinggi setelah BBCA dan BBRI, senilai Rp 98,6 miliar. BMRI terjun 3,06 persen di level Rp 7.125 per saham. Adapun volume perdagangan BMRI sebesar 21,9 juta saham dengan total transaksi Rp 156,8 miliar.

Baca juga: IHSG Diprediksi Menguat, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Yulie Sekuritas Indonesia (YULE) dan Matahari Departement Store (LPPF) mencatatkan aksi beli bersih tertinggi pada sesi I masing-masing sebesar Rp 32,7 miliar dan Rp 14,4 miliar. YULE selama sesi I, naik 2,14 persen di level Rp 955 per saham, sementara LPPF melesat 8,16 persen di level Rp 4.240 per saham.

Top Losers di sesi I, Indosat (ISAT) yang terjun 3,4 persen di level Rp 6.325 per saham. Merdeka Copper Gold (MDKA) turun 2,8 persen di level Rp 3.760 per saham, dan Semen Indonesia (SMGR) juga terkoreksi 1,5 persen di level Rp 7.900 per saham.

Top Gainers di sesi I, Bank Amar Indonesia (AMAR) yang meroket 21,02 persen di level Rp 426 per saham, Saratoga Investama Sedaya (SRTG) juga melesat 3,8 persen di level Rp 3.885 per saham, dan Bank Bumi Arta (BNBA) di level Rp 4.510 per saham atau naik 2,27 persen.

Bursa Asia merah dengan penurunan Shanghai Komposit 0,22 persen, Strait Times 0,24 persen, Hang Seng Hong Kong 0,66 persen, dan Nikkei 0,66 persen.

Baca juga: IHSG Diproyeksi Bergerak di Level 6.394 hingga 6.687 Bulan Ini

Berdasarkan Bloomberg, rupiah bergerak melemah. Pukul 12.19 WIB mata uang garuda berada di level Rp 14.376 per dollar AS atau turun 12 poin (0,08 persen) dibandingkan sebelumnya Rp 14.366 per dollar AS.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com