Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buwas Sebut Pemerintah Masih Punya Utang ke Bulog Rp 4,5 Triliun

Kompas.com - 28/12/2021, 14:16 WIB
Ade Miranti Karunia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Bulog) Budi Waseso (Buwas) menyebut bahwa pemerintah masih memiliki utang kepada Perum Bulog sekitar Rp 4,5 triliun.

Utang merupakan akumulasi dari permintaan pemerintah kepada Bulog untuk menyalurkan bantuan beras PPKM, termasuk program bantuan sosial beras sejahtera (Bansos Rastra).

"Memang, ada beberapa utang negara kepada kita di antaranya adalah masalah bantuan beras PPKM, termasuk Bansos Rastra yang lalu. Memang, utangnya hampir Rp 4,5 triliun," ujarnya dalam konferensi pers Kecukupan Stok Beras Nasional Jelang Tahun Baru, di Jakarta, Selasa (28/12/2021).

Baca juga: IKAPPI Beberkan Penyebab Harga Cabai Rawit Tembus Rp 100.000 Per Kg

Adapun dana yang dipakai Bulog untuk menyalurkan beras tersebut merupakan dana yang berasal dari bank. Oleh karena itu, Buwas khawatir bunga pinjamannya dari bank akan semakin besar.

Oleh karena itu, ia berharap pemerintah segera membayar utang kepada Bulog. Dengan begitu, Bulog bisa melunasi utang ke bank. Namun jika pemerintah tidak memberikan dana ke Bulog, Buwas khawatir dampak akan merembet ke belanja cadangan beras pemerintah (CBP).

"Sedangkan, Bulog ini membelanjakan CBP (cadangan beras pemerintah) dengan dana utang. Tentunya efeknya adalah berkaitan dengan masalah gula. Semakin utang ini tidak terbayarkan oleh Bulog ke bank maka semakin besar bunganya," ucapnya.

Buwas mengtakan, pemerintah melalui Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati belum dapat membayarkan utang tersebut kepada Bulog. Sebab, Menkeu masih menantikan regulasi Menteri Sosial yang mesti diubah.

Baca juga: Kebutuhan Uang Tunai Selama Libur Natal dan Tahun Baru Diprediksi Capai Rp 115,2 Triliun

"Kita sudah melakukan bayar-bayar karena ada beberapa peraturan menteri yang harus diubah, Menteri Sosial. Sampai saat ini, negara melalui Menteri Keuangan sudah siap membayar hanya persoalannya persyaratannya belum tercukupi karena ada peraturan menteri yang harusnya diubah. Sampai saat ini belum ada perubahan, jadi itu tidak bisa disalurkan atau dibayar," katanya.

Sebelumnya, pemerintah melalui Kementerian Sosial dan Perum Bulog telah menyalurkan bantuan beras PPKM kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) sebanyak total 28,8 juta orang di seluruh Indonesia.

Kemudian di tahun kedua, Bulog sudah menggelontorkan beras fortivit kepada 7 Provinsi untuk 2.150 balita sebagai upaya pemerintah menurunkan prevalensi stunting. Tak hanya itu, Bulog juga menyalurkan beras tanggap darurat sebanyak 8.500 ton sepanjang 2021.

Baca juga: Aliansi Pekerja SPBU: Aneh, Gaji Karyawan Pertamina Sampai Rp 70 Juta tapi Masih Mogok Kerja

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Whats New
Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Whats New
Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Whats New
Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Whats New
Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Whats New
Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Whats New
OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

Whats New
Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Whats New
Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Whats New
Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Whats New
Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Whats New
Penempatan di IKN, Pemerintah Buka Formasi 14.114 CPNS dan 57.529 PPPK

Penempatan di IKN, Pemerintah Buka Formasi 14.114 CPNS dan 57.529 PPPK

Whats New
Daftar 8 Instansi yang Buka Lowongan CPNS 2024 Lewat Sekolah Kedinasan

Daftar 8 Instansi yang Buka Lowongan CPNS 2024 Lewat Sekolah Kedinasan

Whats New
Harga Emas Terbaru 4 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 4 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Mendag Sebut Rumah Potong Hewan Wajib Punya Sertifikat Halal Oktober 2024

Mendag Sebut Rumah Potong Hewan Wajib Punya Sertifikat Halal Oktober 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com