Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Milenial dan Gen Z Dinilai Perlu Menerapkan Gaya Hidup Minimalis

Kompas.com - 27/01/2022, 18:21 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Milenial dan generasi Z dinilai perlu menerapkan gaya hidup minimalis. Sebab menurut Investment storyteller Felicia Putri Tjiasaka, permasalahan generasi muda saat ini adalah gaya hidup yang cenderung boros dan tidak mempedulikan investasi.

“Di Indonesia, generasi milenial dan gen Z memiliki kemampuan manajemen keuangan yang payah akibat gaya hidup yang cenderung lebih boros, sulit menabung, serta tidak terlalu mempedulikan investasi untuk kebutuhan mendatang,” ujarnya dalam acara rebranding Sampoerna Banking (SMB) yang ditayangkan secara virtual pada Kamis (27/1/2022).

Felicia mengatakan, ada beberapa faktor yang membuat generasi milenial dan gen Z boros dan sulit menabung. Faktor tersebut yaitu akses internet yang luas dan kehadiran e-commerce.

“Dengan dua kemudahan ini, milenial dan gen Z cenderung lebih banyak mau dan kemudian boros,” jelasnya.

Baca juga: Pemerintah Tetapkan Minyak Goreng Merek Paling Mahal Rp 14.000 Seliter

Ia melanjutkan, tren seperti FOMO (Fear of Missing Out), YOLO (You Only Live Once) yang marak di media sosial, serta tantangan menjadi generasi sandwich (generasi yang harus menanggung hidup orang tua, diri sendiri, dan anak atau adik-adik), membelenggu banyak generasi muda.

Di sisi lain kata Felicia, sebenarnya generasi muda cenderung lebih paham dan teredukasi soal investasi terkini. Namun, mereka lebih sulit mengatur mindset dan psikologis terkait tren seperti FOMO dan YOLO, jika dibandingkan dengan generasi-generasi sebelumnya.

Menurut Felicia, hal ini mungkin karena faktor usia yang masih muda dan belum melewati banyak krisis ekonomi. Oleh karena itu, Gen Z dan Milenial dinilai perlu belajar menahan diri terhadap godaan sesaat dan memiliki gaya hidup minimalis.

“Salah satu cara untuk memastikan keuangan yang sehat serta masa depan finansial aman adalah dengan menerapkan gaya hidup minimalis, yakni hidup secukupnya, membuat anggaran harian, bulanan, dan tentunya memiliki tabungan plus dana darurat,” kata Felicia.

Sementara itu, Finance & Business Planning Director Bank Sampoerna Henky Saputra menilai krisis ekonomi yang mendadak terjadi akibat pandemi Covid-19 mendorong masyarakat untuk lebih memahami maksud dari pentingnya hidup terencana, memiliki tabungan, dan hidup hemat.

Baca juga: Kemendag Terapkan Kebijakan DMO dan DPO Minyak Goreng

"Generasi milenial sebagai penggerak perkonomian di masa depan harus menerapkan gaya hidup minimalis, sebagai salah satu cara untuk belajar bijak dalam pengeluaran dan mengelola keuangan mereka tanpa perlu merasa takut ketinggalan tren,” ungkap Hengky.

Dengan bergaya hidup minimalis, Hengky menilai risiko finansial di masa mendatang bisa diminimalisasi sedini mungkin. Selain itu, di tengah kondisi yang tidak pasti saat ini, gaya hidup minimalis dinilai bisa menjadi sandaran ketika kondisi ekonomi memburuk.

“Pola pikir ini diharapkan dapat meminimalisir risiko finansial generasi muda akibat situasi ekonomi yang dapat memburuk kapan saja dan secara mendadak pada masa mendatang,” ujar Hengky.

Baca juga: 171 Perusahaan Sudah Diperbolehkan Ekspor Batu Bara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com