Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah Diblokir dari Tahun Lalu, Kenapa Binary Option Masih Marak?

Kompas.com - 31/01/2022, 12:12 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Instrumen trading binary option dipastikan merupakan hal yang ilegal di Indonesia lantaran cara kerjanya mirip dengan permainan judi.

Ketua Satgas Waspada Investasi OJK Tongam L Tobing mengungkapkan, beberapa platform binary option seperti Binomo dan yang lainnya saat ini telah diblokir.

Dia mengatakan, sejak tahun lalu pihaknya besama dengan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi atau Bappebti telah melakukan pemblokiran platform binary option. Namun, perkembangan teknologi yang pesat didukung oleh penawaran dan permintaan yang ada membuat platform binary option terus bermunculan.

Baca juga: Sempat Membangkang, Kemendag Segel Kembali Kantor Robot Trading Ilegal PT DNA Pro Akademi

Binary option sudah cukup banyak yang kita blokir tahun lalu, tapi masih marak. Platform ini kebanyakan berasal dari luar negeri, dan penawaran binary option ini tetap ada di internet dan media sosial karena adanya supply dan demand-nya juga,” kata Tongam kepada Kompas.com, Senin (31/1/2022).

Tongam bilang, masyarakat Indonesia sangat tergiur dengan bentuk investasi yang menghasilan profit tinggi. Padahal, investasi juga harus disesuaikan dengan profil risiko investor, hal ini mengingat binary option memiliki risiko yang sangat tinggi atau high risk.

“Karena ini ada supply dan demand-nya juga. Masyarakat kita banyak yang tergiur padahal tidak tahu bagaimana perdagangannya. Maka itu kami harapkan masyarakat jika ingin masuk ke trading agar memahami mekanisme perdagangannya,” jelas dia.

Tongam juga menyebut, binary option merupakan trading yang sifatnya untung-untungan dengan mempertaruhkan sejumlah uang yang tak ubahnya seperti judi.

Di sisi lain, binary option memanfaatkan peran afiliator dalam merekrut anggota atau member untuk menginvestasikan uangnya, nantinya kerugian member tersebut akan menjadi keuntungan bagi para afiliator dan platform trading binary option.

“Kita mempertaruhkan uang, mirip judi, dimana dalam waktu tertentu kita bisa untung atau juga loss, dan kebanyakan kerugian yang diperoleh karena afiliator bekerja pada broker yang tidak bertanggung jawab,” jelas Tongam.

Baca juga: Afiliator Binary Option Ilegal, Transaksinya Dilarang

Tongam mengatakan, para afiliator melakukan perekrutan di media sosial dengan menampilkan testimoni – testimoni palsu, untuk menarik minat masyarakat. Mirip skema piramida, kerugian dari member-member afiliator, akan berbalik menjadi keuntungan bagi para afiliator.

“Mereka (afiliator), kami menduga banyak mendapat keuntungan dari kerugian yang dialami masyarakat (member) yang masuk ke binary option. Makin banyak yang rugi, maka semakin banyak pula keuntungan afiliator. Makin banyak kerugian (member), afiliator dijanjikan keuntungan yang banyak, misal dari Binomo,” ujar Tongam.

Tongam pun membeberkan beberapa ciri investasi ilegal yang perlu menjadi perhatian masyarakat.

"Pertama tidak ada keuntungan fix dalam perdagangan. Kemudian, rekrutmen aggota atau skema piramida, itu juga tidak ada di dalam perdagangan,” ucap dia.

Baca juga: Waspada Binary Option, Judi Online Berkedok Trading Online

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Whats New
Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Whats New
IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Whats New
CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com