Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konflik Rusia-Ukraina Bikin Harga Minyak Melambung, Harga BBM Bakal Naik?

Kompas.com - 27/02/2022, 10:27 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Konflik antara Rusia dengan Ukraina sedikit banyak membawa efek rembetan ke negara lain di dunia, tak terkecuali ke Indonesia.

Asal tahu saja, konflik ini sempat membuat harga minyak tembus 105,79 dollar AS per barrel. Meski angkanya sudah turun menjadi 91,59 dollar AS per barrel, angkanya melebihi asumsi dasar makro dalam APBN 2022 yang sebesar 63 dollar AS per barrel.

Tingginya harga minyak bisa mempengaruhi harga bahan bakar (BBM) seperti bensin di dalam negeri. Tingginya harga bahan bakar membuat ongkos logistik mahal dan mengerek harga komoditas.

Baca juga: Harga Minyak Naik Akibat Konflik Rusia-Ukraina, Pertamina Pantau Terus Pasar Global

Direktur Eksekutif Center of Law and Economic Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan, potensi naiknya harga BBM di dalam negeri akibat konflik Rusia-Ukraina tergantung dari dua aspek.

Pertama adalah kemampuan pemerintah dalam memberikan subsidi energi untuk mengompensasi kenaikan harga minyak dunia.

"Artinya apakah adanya tambahan subsidi energi karena dengan alokasi subsidi energi yang ada saat ini tentu tidak mencukupi untuk menahan khususnya premium dan solar," kata Bhima ketika dihubungi Kompas.com, Minggu (27/2/2022).

Dengan kata lain, tingginya harga minyak bisa saja membuat subsidi energi tahun 2022 membengkak. Sepanjang Januari, subsidi energi sudah tembus Rp 10,2 triliun atau naik 347,2 persen dari realisasi Januari 2021 yang hanya Rp 2,3 triliun.

Tingginya subsidi di awal 2022 dipengaruhi oleh percepatan pencairan kurang bayar subsidi energi di awal tahun 2022.

Kemudian yang kedua, tergantung dari kondisi internal keuangan Pertamina. Penyesuaian harga BBM, khususnya Pertalite dan Pertamax mungkin saja terjadi bisa kondisi keuangan tertekan dan membuat utang perusahaan pelat merah itu membengkak.

"Apakah kondisi ini akan menekan keuangan, membuat utang Pertamina semakin besar dan akhirnya terjadi penyesuaian harga BBM khususnya yang Pertalite dan Pertamax," beber Bhima.

Jika terjadi penyesuaian harga, tak bisa dipungkiri tingkat inflasi akan merembet naik lebih cepat dan menggerus daya beli warga. Saat ini saja, warga sudah dibebankan dengan harga komoditas lain yang melambung, seperti minyak goreng, kedelai, dan daging sapi.

Baca juga: AS Blokir 5 Bank Besar Rusia, Harga Minyak Sempat Tembus 100 Dollar AS Per Barrel

Untuk itu kata Bhima, Pertamina seharusnya bisa mengompensasi mengingat sudah terjadi kenaikan harga BBM beberapa waktu belakangan. Di sisi lain pada tahun 2020, terjadi penurunan harga minyak dunia namun harga BBM tidak menurun.

"Jadi artinya keuntungan yang didapatkan oleh BUMN di sektor migas tahun 2020 harusnya bisa menjadi kompensasi terhadap stabilitas harga di tahun 2022 ini," tandas Bhima.

Sebelumnya diberitakan, Invasi Rusia ke Ukraina terjadi sejak Kamis (24/2/2022) hingga saat ini. Teranyar, Rusia mengirimkan rudal ke sekitar Vasylkil, sekitar 30 kilometer dari ibu kota Ukraina, Kyiv.

Militer Rusia terus bergerak ke beberapa kota Ukraina. Militer Ukraina yang kalah jumlah pun terus berusaha menahan serangan pasukan Rusia.

Baca juga: Imbas Invasi Rusia ke Ukraina, Kementerian ESDM: Harga Minyak RI Akan Semakin Naik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Whats New
Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada 'Pertek' Tak Ada Keluhan yang Masuk

Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada "Pertek" Tak Ada Keluhan yang Masuk

Whats New
Tidak Ada 'Black Box', KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Tidak Ada "Black Box", KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Whats New
Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com