Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonomi Digital, Ini strategi Kementerian BUMN agar Pemain Lokal Tak Hanya Jadi Penonton

Kompas.com - 01/03/2022, 05:12 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Menteri BUMN I, Pahala Nugraha Mansury mengatakan, Indonesia memiliki potensi besar dalam sektor ekonomi digital. Pada 2025, nilai ekonomi digital RI diproyeksi mencapai 124 miliar dollar AS.

Hal itu membuat ekonomi digital berkontribusi lebih dari 10 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia di 2025, atau berkontribusi 0,7 persen pada ekonomi digital global di 2025.

Oleh sebab itu, kata Pahala, potensi tersebut harus dimanfaatkan Indonesia seoptimal mungkin agar menjadi pemain utama bukan hanya menjadi pasar dari negara lain.

Baca juga: Ini Beberapa Hambatan Ekonomi Digital di Indonesia

"Maka ini bagaimana Indonesia bisa menyikapinya, supaya pemain-pemain di Indonesia bukan jadi penonton, tetapi menjadi pemain yang memiliki ekonomi sendiri dan mampu bersaing dengan negara-negara lain," ujarnya Forum Ekonomi Merdeka, Senin (28/2/2022).

Menurut dia, dalam hal mendukung pengembangan ekonomi digital, BUMN pun memiliki 3 strategi. Pertama, dengan pembangunan infrastruktur digital mulai dari data center, cloud, hingga jaringan fiber optik 5G.

Pahala menilai, bisnis di bidang infrastruktur digital ini memiliki potensi yang besar yaitu diperkirakan kapitalisasi pasarnya mencapai Rp 400 triliun.

"Ini benar-benar strategis, dan sekarang Telkom dan anak-anak usahanya menjadi salah satu pemain dalam pengembangan infrastruktur di bidang digital," jelas dia.

Strategi kedua yaitu dengan mengembangkan platform digital yang menawarkan produk atau layanan yang memang dibutuhkan atau dikenal di dunia. Seperti aplikasi game, healthtech, hingga edutech.

"Ini dilakukan sambil memastikan bahwa pemain-pemain lokal betul-betul menjadi tuan rumah di negara sendiri," imbuh Pahala.

Serta strategi ketiga adalah dengan membentuk Merah Putih Fund untuk mendanai perusahaan-perusahaan rintisan atau startup potensial. Ini sekaligus menjadi alternatif bagi startup dalam mengurangi pendanaan dari modal asing.

Baca juga: Pendiri Startup, Simak Cara Menyusun Cap Table untuk Memikat Investor

Ia menjelaskan, Merah Putih Fund akan fokus dalam pendanaan ke startup lokal agar soonicorn (soon to be unicorn) yang menjadi unicorn akan tetap beroperasi di Indonesia. Selain itu, juga bakal mengawal unicorn lokal masuk Bursa Efek Indonesia (BEI).

Merah Putih Fund ditargetkan meluncur pada kuartal II-2022 yang akan dikelola oleh lima corporate venture capital BUMN yakni Mandiri Capital Indonesia, MDI Ventures, Telkomsel Mitra Inovasi, BRI Ventures, dan BNI Ventures.

"Akses permodalan sangatlah penting, maka Merah Putih Fund ini dibangun unsi bisa membiayai soonicorn lokal yang nantinya akan menjadi unicorn," tutup Pahala.

Baca juga: CIPS: RUU Perlindungan Data Pribadi Penentu Perkembangan Ekonomi Digital Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com