Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mencicipi Gurihnya Bisnis Oyster

Kompas.com - 28/03/2022, 12:33 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Makanan Oyster yang dahulunya dikenal hanya untuk kalangan berkantong tebal dan disajikan di restoran dan hotel–hotel berbintang, kini sudah bisa dinikmati oleh siapa saja dengan harga yang lebih membumi.

Salah seorang pengelola restoran Oyster, Oyster Dealer di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) Jakarta, Andika Biantara mengungkapkan, makanan sejenis tiram atau kelompok kerang kini bisa dinikmati siapa pun, harganya juga tidak semahal seperti santapan di restoran atau hotel.

“Di Oyster Dealer, yang bisa makan bukan cuma masyarakat kelas atas saja, karena harga kita terjangkau. Selain itu, buat orang yang pertama kali makan Oyster juga bisa masuk karena sajian sausnya kita twist sesuai lidah lokal,” kata Andika saat bercerita mengenai usahanya kepada Kompas.com, Sabtu (26/3/2022).

Baca juga: KAI Tebar Diskon Tiket Kereta Api hingga 60 Persen, Berikut Rinciannya

Ilustrasi oyster mentah Dok. Pexels/ RODNAE Productions Ilustrasi oyster mentah

Andika bercerita, ia sempat lama tinggal di Dubai selama 5,5 tahun dan menjalankan usaha kuliner di sana. Kembali ke Indonesia, ia dan temannya memulai bisnis Bar di kawasan Kemang Jakarta Selatan.

Namun saat pandemi Covid-19 merebak dan mengharuskan pemerintah memberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat, usahanya menjadi semakin sulit berkembang. Bahkan makanan yang tersedia juga sulit terjual. Berangkat dari hal itu, Andika mencoba perungtungan dengan memulai usaha Oyster secara delivery.

Baca juga: Mana Lebih Murah, Minyak Goreng di Indomaret atau Alfamart? Berikut Rinciannya

Ilustrasi olahan oysterDok. Pexels/ Hayden Walker Ilustrasi olahan oyster

Baca juga: Bisnis Franchise, Joshua Suherman Tawarkan Nasi Gila Bucin dengan Modal Rp 9 Juta

Oyster memang dikenal merupakan makanan berkelas, selain harganya yang mahal, makanan ini juga umumnya disajikan dengan minuman seperti wine, shampaign, ataupun cocktail.

Menurut Andika, usaha Oyster yang ia jalani saat pandemi mendapat sambutan yang baik dari konsumen. Ia bahkan mampu menjual 2 ton Oyster per bulan kala itu.

“Pas pandemi, antusias pembeli cukup besar, dan kita bahkan menjual Oyster 2 ton dalam sebulan. Followers kita juga nambah terus, jadi karyawan kita bisa dihidupi dari usaha Oyster itu,” ujar Andika.

Berangkat dari kesuksesan membuka usaha Oyster Delivery, Andika mulai memberanikan diri untuk membuka outlet dine in. Ia memilih PIK sebagai lokasi usahanya dengan brand Oyster Dealer.

Baca juga: Prediksi Puncak Arus Mudik dan Arus Balik Lebaran 2022

Meski enggan menyebut secara detail terkait omzetnya, namun jika dihitung dalam sehari ia mampu menghabiskan stok Oyster sebanyak 150 hingga 200 kg.

“Omzet kita enggak bisa declare ya, tapi sehari kita bisa abis 150–200 kg Oyster per hari, yang mana harganya sekilo itu sekitar Rp 200.000,” ujar Andika.

Di Oyster Dealer, pembeli bisa mendapatkan santapan Oyster seharga Rp 180.000 untuk 6 pcs Oyster. Harganya juga bervariasi, dan tertinggi di harga Rp 450.000.

Sebagai infromasi, Andika mendapatkan Oyster dari nelayan lokal di daerah Lombok, Lampung, dan Banyuwangi. Oyster tersebut akan disimpan dalam Aqua Farm maksimal 3 hari.

Ke depan, Andika akan ekspansi bisnis dengan membuka outlet di Mall Astha, Pasir Putih PIK 2, dan Bali. Ia juga berencana menambah pekerja hingga 120-an orang, di mana saat ini ia masih mempekerjakan 40 hingga 50 pekerja.

Baca juga: Mau Buka Bisnis SPBU Shell lewat Program Mitra Dealer? Berikut Langkah dan Syaratnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com