Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebut Imunisasi Turun akibat Pandemi, Sri Mulyani: Ini Mengancam Kesehatan Anak

Kompas.com - 30/03/2022, 10:57 WIB
Fika Nurul Ulya,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkap sejumlah pelayanan dasar kesehatan menurun akibat pandemi Covid-19. Penurunan disebabkan oleh beralih fokusnya rumah sakit untuk menangani pandemi Covid-19.

Bendahara negara ini menjelaskan, salah satu pelayanan dasar yang menurun akibat pandemi adalah imunisasi kepada anak usia dini. Hal ini akan mengancam kesehatan anak-anak di masa depan lantaran tidak mendapat imunisasi secara lengkap.

"Kita lihat selama pandemi seluruh sumber beralih untuk menangani Covid-19, dengan konsekuensi banyak indikator termasuk imunisasi anak-anak kita yang mengalami penurunan. Ini akan mengancam kondisi kesehatan anak-anak kita ke depan," kata Sri Mulyani dalam Rapat Koordinasi BLU 2022 secara virtual, Rabu (30/3/2022).

Baca juga: Babak Baru Dugaan Kartel Minyak Goreng, 8 Produsen Kelas Kakap Dibidik KPPU

Di sisi lain, pemerintah masih bergulat dengan penurunan angka stunting. Wanita yang karib disapa Ani ini menuturkan, ada sekitar 27 persen anak-anak Indonesia kekurangan gizi sehingga mengalami stunting.

"Ini mengancam masa depan mereka. BLU di bidang kesehatan harus mampu ikut mengatasi masalah ini," ucap Ani.

Kemudian, prevalensi penyakit tidak menular seperti diabetes masih meningkat akibat gaya hidup masyarakat. Tantangan-tantangan di bidang kesehatan ini akan mempengaruhi kinerja dan orientasi Badan Layanan Umum (BLU) di bidang kesehatan.

"Jadi kita masih memiliki PR, terutama karena dihadapkan pada pandemi yang begitu berat," ungkap Ani.

Selain di sisi kesehatan, tantangan Indonesia juga berkutat pada bidang pendidikan. Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menyebut, kualitas pendidikan di Indonesia tidak merata.

Baca juga: Mau Lolos Seleksi Kartu Prakerja Gelombang 25? Coba Lakukan Langkah-langkah Ini

Karena tidak merata, banyak anak-anak yang tidak bisa mendapat kualitas pendidikan layak, meksipun akses pendidikan melalui sekolah sudah menyebar di seluruh negeri.

Sri Mulyani berharap, reformasi yang dilakukan oleh Kemenristek, BRIN, dan Kementerian Agama untuk memperbaiki kompetensi dan kualitas SDM di bidang pendidikan bisa diterjemahkan dalam kerja BLU.

"BLU di bidang pendidikan tidak mengatakan sekitar berapa anggaran masuk dan keluar, namun betul-betul memfokuskan anak didik menjadi generasi yang mampu terus bekerja secara produktif, menjadi manusia yang berkarakter, dan mampu berinovasi," jelas dia.

Baca juga: Sri Mulyani: Negara Hibahkan Aset Rp 488,5 Triliun dalam 3 Tahun Terakhir

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com