Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trafigura, Pemilik Minyak yang Diangkut Kapal Tanker Pertamina ke China yang Dicegat Greenpeace

Kompas.com - 05/04/2022, 20:30 WIB
Yohana Artha Uly,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapal tanker milik PT Pertamina International Shipping (PIS) sempat dicegat oleh para aktivis lingkungan Greenpeace di laut lepas Denmark pada Kamis (31/3/2022) lalu. Kapal ini ternyata mengangkut minyak milik perusahaan Trafigura dengan tujuan ke China.

Berdasarkan sumber Kompas.com, kapal Pertamina yang dicegat oleh Greenpeace merupakan kapal yang disewa oleh pihak ketiga. Saat ini PIS sendiri tercatat memiliki 26 kapal untuk melakukan pelayaran internasional.

Terdapat 2 kapal tanker Pertamina yang dicegat aktivis Greenpeace bernama Seaoath dan Pertamina Prime. Alasan tindakan Greenpeace adalah karena kedua kapal akan melakukan transfer minyak sebesar 100.000 ton minyak dari Rusia.

Baca juga: Ini Fakta–fakta Seputar Kapal Tanker Pertamina yang Dicegat Greenpeace

Adapun secara teknis, Pertamina Prime melakukan pengumpulan minyak mentah dari kapal tanker Seaoath yang telah tiba dari Rusia. Saat pencegatan terjadi, kapal Pertamina Prime sedang menerima transfer minyak dari kapal Seaoath yang membawa 100.000 ton minyak mentah Ural.

"Kapal itu sedang disewa oleh pihak ketiga, jadi kargo dan sebagainya yang ada di kapal tersebut itu adalah milik dari penyewa, bukan Pertamina atau pun Indonesia. Kapal itu tidak berlayar dari Rusia, tapi dari Denmark menuju China,” ungkap sumber di lingkungan Pertamina saat dihubungi Kompas.com, Selasa (5/4/2022).

Menurut sumber, masalah tersebut pun sudah selesai pada Sabtu (2/4/2022) lalu. Kini, kapal Pertamina Prime yang mengangkut minyak milik perusahaan Trafigura itu sudah berjalan normal dikirim ke China.

Lantas, apakah sebenarnya Trafigura itu?

Baca juga: Pertamina Prime, Tangker Raksasa Milik BUMN tapi Berbendera Panama

Mengutip laman resmi perusahaan, Trafigura Group Pte Ltd merupakan perusahaan perdagangan komoditas dan logistik global yang berdiri sejak 1994. Perusahaan yang berkantor pusat di Geneva, Swiss ini memiliki 88 kantor cabang yang tersebar di 48 negara.

Trafigura memperdagangkan komoditas energi mencakup minyak, gas bumi, batu bara, logam, hingga mineral. Selain itu, Trafigura juga bergerak di sektor energi baru terbarukan (EBT) hingga pengoperasian perkapalan.

Perusahaan ini juga menyebut telah menginvestasikan ratusan juta dolar dalam proyek infrastruktur yang terletak secara strategis. Seperti pada pelabuhan, terminal, hingga gudang dan fasilitas penyimpanan yang bertujuan meningkatkan aktivitas perdagangan fisik.

Sementara itu mengutip laman Pertamina, pada 6 Maret 2020 menjadi awal penjajakan Petamina menjajaki kerja sama bisnis migas serta pengembangan supply chain berkelanjutan dengan Trafigura, yang merupakan salah satu perusahaan dagang minyak (trading oil) terbesar di dunia.

Saat itu, pertemuan kedua pihak dilakukan oleh Co-Head dari holding company Trafigura Hadi Hallouche dan diterima Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaya Purnama, SVP Integrated Supply Chain Pertamina Hasto Wibowo, serta Investment Committee di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta.

Baca juga: Greenpeace Blokade Tanker Raksasa Pertamina Saat Transfer Minyak Asal Rusia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com