Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah: G20 Bukan Forum untuk Selesaikan Perang

Kompas.com - 06/06/2022, 15:39 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia didorong oleh berbagai pihak untuk memanfaatkan perannya sebagai Presidensi G20 menyelesaikan perang antara Rusia dengan Ukraina dalam forum internasional tersebut.

Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Edi Prio Pambudi mengatakan, forum G20 tidak didesain untuk menghentikan operasi militer antar negara.

"Terus terang kalau G20 tidak mungkin kita mengarah kepada proses untuk menghentikan operasi militernya. Karena G20 bukan forum untuk itu," kata dia di Jakarta, Senin (6/6/2022).

Baca juga: Jadi Presidensi G20, RI Wakili Asia Tenggara Tentukan Tatanan Perekonomian Global

Lebih lanjut ia menjelaskan, G20 merupakan forum multirateral yang didesain untuk mengatasi krisis berkaitan dengan isu keuangan dengan tujuan menciptakan stabilitas keuangan global.

"Adanya perang kan enggak mungkin kita membuat instrumen menghentikan perang dari G20," ujarnya.

Meskipun demikian, Edi mendorong negara anggota G20 untuk hadir dalam forum multirateral itu, dengan tujuan menciptakan pemahaman antara satu sama lain.

Pasalnya, perang yang tidak berkesudahan itu telah berdampak terhadap perekonomian global, khususnya berkaitan dengan rantai pasok komoditas.

Baca juga: Ecoprint Desa Nelayan di Belitung Bakal Dipamerkan dalam Presidensi G20

"Kalau Anda meninggalkan forum ini, ini ruginya rugi bersama," kata Edi.

Edi menyadari, perang telah menimbulkan disrupsi terhadap isu-isu utama yang diangkat dalam gelaran pertemuan G20 tahun ini, khususnya berkaitan dengan transformasi energi.

Oleh karenanya, pemerintah akan mendorong relevansi antara situasi yang terjadi saat ini dengan isu utama yang telah dicanangkan sejak akhir tahun lalu.

"G20 bukan lagi persoalan siapa hadir, siapa tidak hadir sekarang. Tapi menyeleraskan substansi ini tetap relevan dengan situasi saat ini," ucap Edi.

Baca juga: Jelang KTT G20, Pembangunan Terminal VVIP di Bandara I Gusti Ngurah Rai Dikebut

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com