Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPR Panggil Bos Telkom dan Telkomsel Soal Investasi di GoTo, Apa Saja yang Dibahas?

Kompas.com - 14/06/2022, 18:28 WIB
Yohana Artha Uly,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Panitia Kerja (Panja) Investasi BUMN Komisi VI DPR RI memanggil Direksi PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) dan anak usahanya Telkomsel pada hari ini, Selasa (14/6/2022). Pemanggilan itu terkait investasi Telkomsel di PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO).

Dalam rapat yang dihadiri Direktur Utama Telkom Indonesia Ririek Hardiansyah dan Direktur Utama Telkomsel Hendri Mulyana Syam tersebut, Komisi VI DPR RI meminta keduanya menjelaskan alasan investasi Telkomsel di GoTo.

Ketua Panja Investasi BUMN di Perusahaan Digital sekaligus Wakil Ketua Komisi VI DPR Sarmuji mengatakan, sepanjang rapat yang berlangsung hampir tiga jam tersebut anggota panja meminta penjelasan mengenai 4 hal yang berkaitan investasi Telkomsel di GoTo.

Baca juga: GOTO Punya Waktu 1 Tahun untuk Melakukan Penambahan Modal

"Secara umum panja menggali dari Telkom dan Telkomsel tentang investasi di perusahaan Goto, Komisi VI ingin memastikan 4 hal," ujarnya kepada Kompas.com, Selasa (14/6/2022).

Pertama, Komisi VI ingin memastikan investasi yang dilakukan BUMN sudah sesuai aturan bisnis bagi perusahaan pelat merah dan anak perusahaannya. Selain itu, untuk memastikan investasi sudah memperhitungkan skema bisnis dan prospek perusahaan, baik dalam jangka menengah maupun panjang.

Kedua, ingin memastikan terkait investasi Telkomsel ke GoTo sudah sesuai dengan prinsip tata kelola perusahaan yang baik atau good corporate governance (GCG).

Ketiga, ingin memastikan terkait potensi konflik kepentingan dalam investasi tersebut. Serta keempat, ingin memastikan manfaat yang bisa didapat Telkomsel dari investasinya di GoTo.

Sebagai informasi, masuknya investasi Telkomsel ke GoTo sempat mendapat sorotan dugaan konflik kepentingan, sebab Komisaris Utama GoTo adalah Garibaldi Thohir yang merupakan saudara kandung dari Menteri BUMN Erick Thohir.

Baca juga: Menilik Kronologi Investasi Telkom di GOTO, Masih Cuan...

Sarmuji mengatakan, pada rapat panja tersebut pun hanya terbuka saat Direksi Telkom Indonesia dan Telkomsel melakukan pemaparan, di mana mereka membantah bahwa investasi di GoTo membuat rugi perusahaan, melainkan ada keuntungan.

"Sementara untuk pendalaman bersifat tertutup untuk menjaga agar hal-hal yang sensitif terhadap pasar dan perusahaan bisa dieksplorasi oleh panja tanpa mengganggu Telkom, mengingat Telkom adalah perusahaan publik yang listing di bursa," jelas dia.

Ia pun memastikan akan kembali menggelar rapat lanjutan tekait investasi Telkomsel di GoTo dengan agenda kembali mendengar penjelasan dari Direksi Telkom Indonesia dan Telkomsel, serta mengundang ahli untuk dimintai pandangannya.

"Kami akan undang kembali Telkom dan Telkomsel, dan kami juga akan mengundang para pakar untuk menjadi tambahan pertimbangan," pungkas Sarmuji.

Baca juga: Soal Telkom Rugi Investasi di GoTo, Stafsus Erick Thohir: Ini Bisnis Jangka Panjang, Bedakan dengan Jiwasraya

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Whats New
Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Whats New
Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Whats New
Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Whats New
Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Whats New
LPPI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1-S2, Simak Persyaratannya

LPPI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1-S2, Simak Persyaratannya

Work Smart
Jadi 'Menkeu' Keluarga, Perempuan Harus Pintar Atur Keuangan

Jadi "Menkeu" Keluarga, Perempuan Harus Pintar Atur Keuangan

Spend Smart
Emiten Perdagangan Aspal SOLA Bakal IPO dengan Harga Perdana Rp 110 Per Saham

Emiten Perdagangan Aspal SOLA Bakal IPO dengan Harga Perdana Rp 110 Per Saham

Whats New
Data Terbaru, Utang Pemerintah Turun Jadi Rp 8.262,10 Triliun

Data Terbaru, Utang Pemerintah Turun Jadi Rp 8.262,10 Triliun

Whats New
Bank Mandiri Genjot Transaksi 'Cross Border' Lewat Aplikasi Livin’

Bank Mandiri Genjot Transaksi "Cross Border" Lewat Aplikasi Livin’

Whats New
Kuartal I Ditopang Pemilu dan Ramadhan, Bagaimana Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ke Depan?

Kuartal I Ditopang Pemilu dan Ramadhan, Bagaimana Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ke Depan?

Whats New
Berikut Daftar Tiga Pabrik di Indonesia yang Tutup hingga April 2024

Berikut Daftar Tiga Pabrik di Indonesia yang Tutup hingga April 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com