Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kominfo Buka Pendaftaran Kelas Pengembangan Startup, Ini Kriteria yang Dicari

Kompas.com - 14/06/2022, 20:30 WIB
Elsa Catriana,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Baru-baru ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) resmi membuka pendaftaran program inkubasi intensif Startup Studio Indonesia (SSI) Batch ke-5.

Diluncurkan pertama kali pada September 2020, Startup Studio Indonesia merupakan inisiatif program Kominfo yang memiliki tujuan untuk mendampingi dan membina para startup digital tahap awal (early stage) tanah air secara intensif agar bisa menemukan product market fit dan berkembang semakin pesat.

Pendaftaran Startup Studio Indonesia Batch 5 terbuka untuk semua startup digital Indonesia yang memenuhi kriteria yaitu sudah memiliki Minimum Viable Product (MVP) minimal 3-6 bulan terakhir, pendiri startup terlibat secara full time dalam operasional, telah memiliki badan hukum PT, dan startup sedang berada pada tahap pendanaan bootstrap atau maksimal pendanaan Seri-A.

Baca juga: Banyak Startup Lakukan PHK, Apa Alasannya?

Startup yang tertarik bisa mendaftarkan diri di situs resmi SSI (https://startupstudio.id/) paling lambat sebelum tanggal 1 Agustus 2022.

Salah satu dari dewan kurator Startup Studio Indonesia Batch 5 saran Italo Gani mengatakan, selama ini, penyelenggaraan program SSI dari tahun ke tahun selalu diikuti oleh ribuan pendaftar dari seluruh penjuru Indonesia, yang kemudian akan diseleksi menjadi 15 startup terpilih utama.

Setiap startup yang mendaftar akan dinilai berdasarkan 4 faktor, yaitu analisa laporan bisnis, profil para founder, local defensible factors, pertumbuhan dari bulan ke bulan, serta market size dalam proposal mereka. Karena itu, untuk memperbesar kemungkinan terpilih, masing-masing startup harus mempersiapkan diri dengan baik.

“Melihat semakin kompetitifnya persaingan peserta SSI, kami terus berupaya untuk memilih dan memilah startup yang benar-benar siap untuk dibimbing ke level yang lebih tinggi. Salah satu indikatornya adalah, kami ingin melihat founder startup yang berfokus pada satu masalah yang ingin diselesaikan, dan fokus mengembangkan satu produk digital (baik B2B maupun B2C) untuk memecahkan hal tersebut," ujar Italo Gani dalam siaran persnya, Selasa (14/6/2022).

"Dengan sumber daya yang masih terbatas di tahap awal, kami ingin melihat dedikasi para founder dalam mengembangkan model bisnis mereka dan memperpanjang retensi pengguna,” sambung Italo Gani.

Lebih lanjut Italo Gani menjelaskan, setelah lolos melalui proses presentasi dan wawancara, nantinya 15 startup terpilih dapat mengikuti serangkaian pelatihan eksklusif selama 4 bulan, diantaranya adalah sesi Founder’s Camp, sesi 1 on 1 tentang product market fit dengan coach, workshop marketing dan user journey, serta dukungan pengembangan teknologi (tech dev) selama 2 bulan sesuai kebutuhan.

Baca juga: Banyak Startup Lakukan PHK, Apa Alasannya?

Puncak dari rangkaian program Startup Studio Indonesia adalah Milestone Day, dimana para finalis berkesempatan memaparkan model bisnis dan pencapaiannya di depan para stakeholders industri startup.

Saat ini, penyelenggaraan Startup Studio Indonesia Batch 4 yang tengah berlangsung hingga bulan Juli 2022 pun telah memasuki sesi 1 on 1 Coaching.

Nantinya para startup finalis berkesempatan dibina langsung oleh para fasilitator yang terdiri dari praktisi startup ternama, seperti Dimas Harry Priawan (Co-founder dan CEO Dekoruma), Moses Lo (Co-Founder & CEO Xendit), Christopher Madiam (Co-founder dan President Sociolla), Arip Tirta (Co-Founder & President Evermos), Gibran Huzaifah (Founder & CEO eFishery), dan masih banyak lagi.

Sementara itu Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan berharap melalui program ini, bisa terus membentuk ekosistem startup digital yang kondusif, berkelanjutan, dan suportif, dimana para pelaku startup memiliki wadah untuk berkumpul dan saling berbagi pengalaman serta best practices untuk bersama-sama memajukan ekonomi Indonesia.

“Kami sangat senang melihat semakin tingginya antusiasme startup terhadap program SSI dari tahun ke tahun. Ada banyak sekali startup alumni dari inkubasi intensif SSI yang telah berhasil mencapai product-market fit dan mengembangkan bisnisnya secara pesat, setelah mendapatkan pembinaan yang tepat sasaran," jelasnya.

Setelah menuntaskan Batch 1-3 dan menjalankan Batch 4 saat ini, program inkubasi Startup Studio Indonesia secara total telah membina 65 startup di Indonesia.

Angka ini sejalan dengan misi Kominfo untuk bisa mengantarkan 150 startup digital Indonesia untuk ‘naik kelas’ pada tahun 2024, yang dibuktikan dengan pengembangan skala bisnis, baik dari segi jumlah pengguna, pendapatan, penyerapan tenaga kerja, hingga pendanaan.

Tidak hanya memberikan ilmu, Startup Studio Indonesia juga membuka jejaring bisnis yang lebih luas bagi para startup agar bisa menemukan orang yang tepat dan kredibel untuk pengembangan bisnis.

Baca juga: Ketika Perusahaan-perusahaan Startup Indonesia Lakukan PHK Massal...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com