Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Usaha Telkom Perkenalkan Platform Untuk Tekan Biaya Distribusi dan Logistik Industri FMCG

Kompas.com - 22/06/2022, 17:37 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT BOSNET Distribution Indonesia memperkenalkan BOSNET Next Generation Ecosystem, sebuah platform yang dapat menghubungkan semua stakeholder dari industri fast moving consumer good (FMCG).

Dicky Anfiadi, CEO PT BOSNET Distribution Indonesia mengatakan, dengan platform ini pelaku industri FMCG dapat memiliki proses distribusi logistik yang terintegrasi dengan biaya yang lebih terjangkau.

"Bosnet NG ini adalah suatu platform solusi untuk menjawab permasalahan (inustri FMCG) terutama dalam sharing cost logistik," ujarnya saat konferensi pers di Hotel Akmani, Jakarta, Rabu (22/6/2022).

Baca juga: IHSG Berakhir Merah, Saham BBRI dan ANTM Banyak Dilepas Asing

Dia menjelaskan, selama ini pelaku industri FMCG memiliki platform masing-masing untuk mendistribusikan produknya sehingga biaya distribusi dan logistik menjadi cukup besar.

Apalagi, saat ini marak penjualan online sehingga industri ini menghadapi tantangan besar dari sisi logistik karena biaya untuk memenuhi online order tersebut naik menjadi 4 hingga 6 kali lipat.

Untuk itu, anak usaha Telkom Indonesia ini membuat satu platform agar seluruh proses logistik dan distribusi mulai dari order, distribusi, pembayaran, hingga paylater dari tiap FMCG dapat saling terhubung.

Dengan demikian, para prinsipal FMCG akan mendapatkan manfaat untuk mendapat kanal pemasaran yang baru, membidik market yang tepat dan jelas, hingga memenuhi kebutuhan pelanggan online order dengan biaya logistik yang paling kompetitif.

"Harapannya dengan satu platform yang digunakan bersama, secara cost bisa jadi lebih efektif dan efisien," kata dia.

Baca juga: Pedagang Pasar Bakal Tutup 3 Hari jika Mendag Zulhas Gagal Turunkan Harga Minyak Goreng

Founder dan Komisaris BOSNET Distribution Indonesia Ari Royce Hidayat mengatakan, sejak pertama kali diperkenalkan pada tahun 2012, platform ini telah digunakan oleh lebih dari 30 prinsipal FMCG dengan lebih dari 1.200 distributor dan grosir dengan transaksi yang mencapai sekitar Rp 100 triliun di platform ini.

Para prinsipal FMCG di platform ini meliputi perusahaan nasional dan multinasional mulai dari industri makanan, minuman, dan kesehatan.

"Pada saat mengembangkan ini, ternyata kita lihat solusi sharing distributor ini juga banyak peluang lain yang bisa dikembangkan kalau kita sharing," ucapnya.

Dia menjelaskan, dengan BOSNET Next Generation Ecosystem semua stakeholder di dalam ekosistem akan mendapatkan transparansi biaya berdasarkan transaksi yang terjadi di platform BOSNET.

Platform ini mengusung metode Software as a Service (SaaS) dimana pengguna akan merasakan kemudahan tanpa khawatir mengenai infrastruktur server pendukungnya.

Selain itu, karena platform ini dikelola oleh BOSNET Distribution Indonesia sebagai pihak yang netral, tidak akan terjadi benturan kepentingan antar prinsipal FMCG dalam ekosistemnya.

Baca juga: Menko Airlangga Sebut Indonesia Butuh 28 Juta Dosis Vaksin Buat Tangani PMK

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Whats New
Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com