Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemendag: Penggunaan PeduliLindugi saat Beli Minyak Goreng Curah untuk Mencegah Spekulan

Kompas.com - 28/06/2022, 21:40 WIB
Ade Miranti Karunia,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Oke Nurwan mengatakan, penggunaan aplikasi PeduliLindungi untuk membeli minyak goreng curah rakyat (MGCR) diharapkan dapat mencegah spekulan.

Spekulan merupakan tindakan pelaku pasar yang ingin mencari keuntungan yang besar dalam perniagaan serta memanfaatkan fluktuasi harga di pasar komoditas.

"Dengan memastikan by name by address dengan PeduliLindungi itu kita untuk menghindari adanya upaya-upaya spekulan," ujarnya dalam konferensi pers virtual, Selasa (28/6/2022).

Baca juga: Kemenko Marves: Beli Minyak Goreng Pakai PeduliLindungi untuk Cegah Penimbunan

Oke menambahkan, dari pengalaman sebelumnya tanpa menerapkan by name by address, penyaluran minyak goreng kerap terganggu. Oleh sebab itu, pemerintah memutuskan penggunaan PeduliLindungi.

"Dari pengalaman sebelumnya, ada gangguan distribusi sehingga dengan penerapan sementara ini di tingkat konsumen harus jelas by name by address-nya kita bisa memastikan kepada pelaku distribusi harus menyalurkan by name by address. Karena sebelumnya tanpa by name by address, yang disampaikan ke distributor ada gangguan adanya spekulan-spekulan," ungkap dia.

Bahkan, tanpa menerapkan by name by address, lanjut Oke, banyak pengecer pada akhirnya menimbun minyak goreng dan dipasarkan lagi dengan harga yang tinggi.

"Saya paham di tingkat pengecer bisa berlebihan membelinya. Tapi kita tahu di tingkat pengecer wajar-wajar kalau ada yang membutuhkan berlebihan, tetapi untuk apa pembelian berlebihannya? Apakah untuk menjual dengan harga tinggi," katanya.

Baca juga: Beli Minyak Goreng Curah Pakai PeduliLindungi, Pengecer dan Konsumen: Ribet!

Dirinya menekankan akan memantau ketat di tingkat produsen. Lantaran, minyak goreng tersebut kerap tidak terdistribusikan.

"Tapi yang pasti, di rantai produksi kita monitor jangan sampai minyak goreng ini tidak terbukti terdistribusi kepada masyarakat yang membutuhkan. Terutama masyarakat rumah tangga dan usaha kecil dan menengah. Karena dari pengalaman sebelumnya, belum sampai ke masyarakat barangnya sudah hilang," ungkap Oke.

Pemerintah mulai mensosialisasikan transisi pembelian minyak goreng curah sebesar Rp 14.000 per liter dengan menggunakan PeduliLindungi per Senin (27/6/2022). Adapun sosialisasi ini akan berlangsung selama 2 pekan.

Baca juga: Pengalaman Membeli Minyak Goreng Pakai KTP...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com