Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nilai Tukar Rupiah Kembali ke Level Rp 15.000 Per Dollar AS, Apa Penyebabnya?

Kompas.com - 12/07/2022, 13:14 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS terpantau melemah pada sesi perdagangan siang ini, Selasa (12/7/2022). Bahkan, saat ini kurs rupiah kembali ke level Rp 15.000 per dollar AS.

Berdasarkan data Bloomberg, pukul 12.50 WIB mata uang garuda berada di level Rp 15.004 per dollar AS. Nilai tersebut meningkat 0,19 persen dari posisi penutupan perdagangan kemarin, yakni di level Rp 14.975 per dollar AS.

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS sebenarnya pada sesi perdagangan hari ini bergerak fluktuatif cenderung melemah. Data Bloomberg menunjukkan, nliai tukar rupiah dibuka pada level Rp 14.991,5 per dollar AS.

Baca juga: Hoaks Uang Rupiah Berulang, BI Pertimbangkan Sanksi kepada Penyebarnya

Tekanan sentimen global

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, pergerakan rupiah hari ini masih akan mengalami tekanan dari sentimen global. Normalisasi kebijakan moneter The Federal Reserve yang agresif menjadi salah satu sentimen utama penggerak nilai tukar rupiah pada hari ini.

"Pasar berekspektasi besar bahwa bank sentral AS akan kembali menaikkan suku bunga acuannya di bulan Juli ini sebesar 75 bps dan di bulan September 50 bps," kata dia kepada Kompas.com, Selasa.

Pada saat bersamaan, investor juga masih menunggu hasil pengumuman indeks harga konsumen AS untuk periode Juni 2022. Pelaku pasar memprediksi, lonjakan inflasi masih akan terjadi di Negeri Paman Sam.

Baca juga: Rupiah Melemah, Produk Apa Saja yang Harganya Bakal Naik?

"Data inflasi konsumen AS bulan Juni yang akan dirilis hari Kamis ini diekspektasikan akan mencetak rekor tertinggi baru dalam 49 tahun, 8,8 persen," ujar Ariston.

Kedua sentimen tersebut membuat investor khawatir, dan memutuskan untuk menempatkan dananya di instrumen safe haven. Ini mendorong permintaan dan nilai dollar AS meningkat.

"Agresivitas The Fed dalam menaikkan suku bunga ini melebihi bank sentral lainnya mendorong penguatan dollar AS," kata Ariston.

Baca juga: Rupiah Melemah Nyaris Rp 15.000 per Dollar AS, Harga Barang Elektronik hingga Pakaian Berpotensi Naik

Inflasi di RI naik

Di Indonesia, Ariston menambahkan, inflasi merangkak naik meski pemerintah sudah memberikan subsidi energi yang besar.

Tingginya inflasi berpotensi menekan konsumsi rumah tangga, yang pada akhirnya menggerus potensi pertumbuhan ekonomi nasional.

Dengan adanya berbagai sentimen tersebut, Ariston memproyeksi, nilai tukar rupiah akan bergerak melemah ke arah Rp 15.050 per dollar AS. Adapun nilai support berada pada level Rp 14.970.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com