Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Northstar Group dan Alpha JWC Pimpin Pendanaan Seri B 28 juta dollar AS untuk ESB

Kompas.com - 29/08/2022, 18:10 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Northstar Group dan Alpha JWC Ventures memimpin babak pendanaan seri B senilai 28 juta dollar AS untuk perusahaan teknologi manajemen restoran, ESB. Dalam babak pendanaan seri B ini bergabung juga investor lain termasuk di dalamnya, BEENEXT, Vulcan Capital, dan AC Ventures.

Sebelum ronde penggalangan dana ini, ESB mengumpulkan total dana sebesar 10,6 juta dollar AS dari Alpha JWC, Vulcan Capital, BEENEXT, AC Ventures, Skystar Capital, dan Selera Kapital.

Dengan pendanaan Seri B ini, ESB akan memperluas jejaknya di pasar UKM.

Baca juga: East Venture Selesaikan Pendanaan Awal untuk Startup Logistik, Superkul

Proposisi nilainya bagi UKM meliputi fitur pembayaran dan pinjaman yang sederhana, fasilitas modal kerja, pengembangan fitur produktivitas yang akan membantu UKM meningkatkan penjualan mereka, solusi manajemen saluran pemesanan dan pengiriman, kemampuan fitur akuntansi, manajemen rantai pasokan, dan kemampuan sistem informasi sumber daya manusia (SDM).

Managing Director Northstar Group Carlson Lau mengatakan, ESB telah menunjukkan kinerja baik saat melawan pesaing global dengan kapitalisasi yang lebih baik dalam memenangkan dan memperkenalkan merek F&B internasional di Indonesia.

"ESB sekarang meluncurkan produk SaaS lain yang memberdayakan UKM F&B," kata dia dalam siaran pers, Senin (29/8/2022).

Menanggapi hal tersebut, Partner Alpha JWC Ventures Eko Kurniadi menyebut, ESB terus mencapai tonggak yang lebih besar dan menarik sejak investasi perusahaannya setahun yang lalu.

"Mereka telah memperluas kumpulan merek F&B, yang mencakup bisnis dari berbagai ukuran dan kompleksitas, sementara juga meningkatkan solusi end-to-end untuk pelanggan yang sudah ada," terang dia.

Baca juga: East Ventures Pimpin Pendanaan Tahap Awal untuk Startup Properti Kabina

Sementara, Pendiri dan Managing Partner AC Ventures Adrian Li bilang, platform teknologi ESB telah menghadirkan solusi F&B end to end berbasis cloud.

Hal tersebut bertujuan untuk membantu restoran mengurangi biaya, mengelola operasi mereka, dan meningkatkan pengiriman online. Platform ESB disebut siap merevolusi pasar multi miliar dine in dan takeaway di Indonesia.

ESB sendiri adalah penyedia perangkat lunak operasi bisnis kuliner dengan solusi SaaS berbasis cloud yang mencakup aplikasi pengambilan pesanan front-end, aplikasi kasir atau aplikasi POS (Point-of-Sales), perangkat lunak operasi dapur, dan sistem Perencanaan Sumber Daya Perusahaan (sistem ERP F&B) back-end.

Melalui ESB, pengusaha F&B juga mendapatkan akses ke ekosistem penyedia pihak ketiga untuk pasokan bahan, pengiriman makanan, dan pembayaran digital.

Sementara itu Co-Founder dan CEO ESB Gunawan Woen menyebutkan, perusahaannya mendukung UKM dalam menghasilkan penjualan lebih banyak dan meningkatkan efisiensi, yang pada akhirnya akan membantu mereka meningkatkan keuntungan.

"Kami percaya bisnis dari semua ukuran layak mendapatkan dukungan, itulah sebabnya kami memperluas layanan agar sesuai dengan tidak hanya grup F&B yang besar dan mapan, tetapi juga bisnis kecil dan menengah dengan struktur biaya yang dapat disesuaikan dan terjangkau," tandas dia.

Baca juga: Bentuk Platform OGWE, B20 Siap Bantu Pendanaan dan Pembinaan UMKM Perempuan Global

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com