Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Australia Ingin Pasang Kabel Laut ke Singapura, Luhut: Lewati Indonesia Harus Minta Izin dan Bayar

Kompas.com - 08/09/2022, 07:45 WIB
Ade Miranti Karunia,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pemerintah saat ini meningkatkan hilirisasi dan digitalisasi produksi dalam negeri ke dalam e-katalog.

Hal ini disampaikan dalam Focus Group Discussion (FGD) bertajuk 'Prospek Investasi Kabel Bawah Laut di Indonesia: Berbagai Sumber Daya Untuk Pembangunan Berkelanjutan,' di Jakarta, Rabu (7/9/2022).

Melalui FGD, dirinya meminta kepada para anggota asosiasi berhubungan kabel laut yang hadir agar dapat menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara yang besar dan berdaulat.

"Terkait dengan rencana pemasangan kabel laut dari Australia ke Singapura, saya sudah bilang ke pihak Australia kalau mereka harus meminta izin dan bayar. Kita ini negara berdaulat, kita tunjukkan kita hebat," katanya melalui siaran pers Kemenko Marves.

Baca juga: Soal Pipa dan Kabel Bawah Laut, Luhut: Jangan Kita Pura-pura Bodoh

Upaya transformasi dan hilirisasi industri

Kemudian, mantan Menteri Perindustrian dan Perdagangan ini juga menceritakan bahwa kondisi saat ini memaksa pemerintah untuk bertransformasi dan melakukan hilirisasi.

Dirinya mencontohkan industri alat kesehatan yang sebelumnya sekitar 85 persen impor, saat ini sudah 40 persen produksi dalam negeri. Negara membuat lebih terintegrasi dan memasukkannya dalam e-katalog.

"Pemerintah saat ini juga melakukan audit, seperti kelapa sawit. Kita temukan bahwa belum benar pembayarannya sehingga setelah diaudit akan banyak penerimaan pajak dari sawit. Anda bisa bayangkan dampaknya besar bagi Indonesia. Transformasi seperti ini yang banyak orang tidak tahu," beber Luhut.

Baca juga: Pakai Kabel Laut, Indonesia Berencana Ekspor Listrik ke Singapura


Dengan kenaikan komoditas, nilai tambah dari komoditas, hilirisasi, efisiensi, dan digitalisasi meningkat. Dirinya berkata dengan digitalisasi e-katalog dapat menghemat 20 persen serta menarik UMKM tumbuh.

Saat ini, sambung Luhut, Indonesia sedang melalukan transformasi ekonomi dengan hilirisasi sehingga tidak lagi mengandalkan komoditas mentah.

Dirinya memaparkan bahwa ekspor komoditas mentah pada 2015, negara hanya menerima 1,2 miliar dollar AS. Sedangkan dengan hilirisasi penerimaan negara pada 2021, mampu mengantongi 21 miliar dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com