Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PLN: Memasak dengan Kompor Induksi Lebih Hemat 15 Persen Dibanding Pakai Elpiji

Kompas.com - 14/09/2022, 18:31 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Darmawan Prasodjo mengatakan, memasak dengan menggunakan kompor induksi lebih hemat dibandingkan dengan menggunakan kompor elpiji 3 kg. Adapun penghematan energi yang diperoleh yakni 10-15 persen.

“Menggunakan kompor induksi biaya memasaknya bisa lebih hemat 10-15 persen,” kata Darmawan dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR RI, Rabu (14/9/2022).

Darmawan merinci, harga keekonomian dari elpiji 3 kg adalah Rp 19.698 per kg. Sementara itu, harga subsidi dari pemerintah adalah Rp 4.250 per kg. Dengan rantai pasok hingga ke masyarakat harga elpiji 3 kg mencapai Rp 5.250 per kg, sehingga pemerintah memberikan subsidi senilai Rp 15.448 per kg.

Baca juga: Terlalu Banyak Pembangkit, Listrik PLN Jadi Oversupply dan Bikin Rugi

Sementara itu, harga keekonomian listrik untuk kompor induksi yakni Rp 11.792 per kg listrik ekivalen dengan sekitar 7,18 Kwh. PLN melepas biaya listrik untuk memasak ekivalen Rp 4.550 yang dibayar masyarakat. Artinya per kalori memasak dibandingkan dengan elpiji akan lebih murah Rp 720.

Darmawan menjelaskan, dalam program konversi elpiji ke kompor induksi pihaknya memastikan tidak akan menambah beban biaya masyarakat. Karena, selama ini isu yang beredar di masyarakat bahwa dengan menggunakan kompor induksi, maka daya listrik akan dinaikkan dan menambah beban pembayaran listrik.

Baca juga: Pemerintah dan DPR Sepakat Naikkan Daya Listrik Orang Miskin Jadi 900 VA dan 1.200 VA

 


Darmawan bilang, penggunaan listrik pada program konversi elpiji ke kompor induksi ini, melalui jalur khusus yang berbedan dengan daya listrik yang terpasang oleh pelanggan, sehingga tidak menambah beban biaya masyarakat.

“Untuk aplikasi kompor induksi ini memang ada miss interpretasi di luar. Seakan kami meningkatkan daya dan tarif listrik pelanggan kami yang 450 VA. Untuk kompor induksi, kami menggunakan MCB jalur khusus, yang artinya tidak tersambung dengan pola konsumsi listrik menggunakan struktur daya terpasang maupun golongan tarif lama,” ujar dia.

Darmawan mengatakan, dalam program konversi kompor listrik terbukti dapat menghemat APBN hingga Rp 330 miliar per tahun. Dia memprediksikan jika konversi dilakukan pada 5 juta kelompok penerima manfaat (KPM) maka akan menghemat APBN sebesar 5,5 triliun, dan 15,3 KPM akan menghemat Rp 16,8 triliun per tahun.

Baca juga: Kata Sri Mulyani Soal Wacana Penghapusan Daya Listrik Orang Miskin 450 VA

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com