Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sleman Jadi Wilayah Prioritas Pembangunan Jargas

Kompas.com - 26/10/2022, 20:33 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Kabupaten Sleman di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bakal jadi wilayah prioritas pengembangan jaringan gas (jargas) dari Subholding Gas Pertamina, PT PGN Tbk.

Di wilayah tersebut, ada sekitar 5.000 pembangunan Sambungan Rumah Tangga (SR) di Kabupaten Sleman yang jadi prioritas, dengan target keseluruhan 11.000 SR yang mencakup Kabupaten Sleman dan Kota Yogyakarta.

Kerja sama pembangunan jargas di Sleman diteken di antara PT PGN Tbk melalui Sales and Operation Region III (SOR III) dengan Pemerintah Kabupaten Sleman di Surabaya, Selasa (26/10/2022). 

Penandatanganan dilakukan oleh General Manager, SOR III PGN, Edi Armawiria dengan Bupati Kabupaten Sleman Kustini Sri Purnomo, didampingi oleh Group Head, City Gas Project PGN Agung Kusbiantoro dan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sleman Hardo Kiswoyo.

Manager, SOR III PGN, Edi Armawiria mengatakan PGN menargetkan perizinan, penataan jalur, hingga utilisasi selesai pada bulan November. Bersamaan juga akan dilakukan sosialisasi ulang kepada masyarakat.

Baca juga: Targetkan Capai 1 Juta Jargas, Ini Strategi Bisnis dan Pemasaran Subholding Gas Pertamina

Jaringan gas bumi ini diperuntukkan bagi rumah tangga, komersial, bisnis, hingga Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Sleman.

"Konsep kami di Sleman dan Yogyakarta ini berbeda dengan gas pipa yang disalurkan dari sumber pasokan yang langsung dialirkan ke pelanggan," katanya melalui keterangan tertulis, Rabu (26/10/2022).

Menurut Edi pembangunan ini merupakan program Beyond Pipeline, yakni pasokan gas dibawa dengan menggunakan moda transportasi.

"Kami kompres menjadi CNG atau LNG, kemudian dibawa ke Sleman. Kami akan membangun Hub di Sleman, dari sana kami akan membangun pipa distribusi untuk menyalurkan gas ke pelanggan di Sleman dan Yogyakarta," ungkap Edi.

Dia juga mengatakan pembangunan jaringam gas ini juga bertujuan untuk menggantikan konsumsi LPG masyarakat yang cukup tinggi, ditambahlagi dalam pembangunan jaringan gas tidak menggunakan APBN sehingga, tidak membebani anggaran negara. Apalagi 80 persen material LPG adalah impor.

Baca juga: Pembangunan Jargas di Cirebon Ditarget Mencapai 2.000 Sambungan Rumah Tangga

Sosialisasi dan perizinan

Di sisi lain Bupati Kabupaten Sleman Kustini Sri Purnomo menyatakan bahwa di Sleman merupakan wilayah yang padat penduduk, sebagai destinasi wisata dan dikenal pula sebagai lokasi pendidikan.

"Sleman ini penduduknya padat, banyak mahasiswanya juga. Ada sekitar 7 Perguruan Tinggi Negeri besar dan ada puluhan Perguruan Tinggi swasta. Pastinya kebutuhan energi mereka ini sangat besar. Oleh karena itu kami sangat berterimakasih dan berharap pembangunan jargas bumi ini bisa terlaksana secepatnya," kata Kustini.

Pemerintah Sleman, lanjutnya, sudah melakukan sosialisasi di kecamatan Depok, Ngaglik dan Melati, karena di kecamatan tersebut memiliki banyak perguruan tinggi sehingga masyarakat dapat lebih diringankan dalam membayar gas.

"Akan kami fasilitasi, titik mana yang diperlukan PGN, kami bantu sehingga tidak membuka lahan sendiri, dan kegiatan ini bisa berjalan dengan baik. Perizinan kita perlancar karena ini untuk kemandirian energi nasional," pungkasnya.

Baca juga: Wamen BUMN: Transisi Energi Tidak Bisa Dihindari

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Whats New
Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Whats New
Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Whats New
Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Whats New
Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Whats New
Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Whats New
OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

Whats New
Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Whats New
Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Whats New
Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Whats New
Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Whats New
Penempatan di IKN, Pemerintah Buka Formasi 14.114 CPNS dan 57.529 PPPK

Penempatan di IKN, Pemerintah Buka Formasi 14.114 CPNS dan 57.529 PPPK

Whats New
Daftar 8 Instansi yang Buka Lowongan CPNS 2024 Lewat Sekolah Kedinasan

Daftar 8 Instansi yang Buka Lowongan CPNS 2024 Lewat Sekolah Kedinasan

Whats New
Harga Emas Terbaru 4 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 4 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Mendag Sebut Rumah Potong Hewan Wajib Punya Sertifikat Halal Oktober 2024

Mendag Sebut Rumah Potong Hewan Wajib Punya Sertifikat Halal Oktober 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com