Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut: Pembengkakan Biaya Kereta Cepat Jakarta-Bandung Sudah Diselesaikan

Kompas.com - 28/10/2022, 15:41 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pembengkakan biaya (cost overrun) pada proyek kereta cepat Jakarta-Bandung sudah diselesaikan.

"Kereta cepat saya kira bagus, cost overrun kita sudah selesaikan," kata Luhut ditemui usai acara China Chamber of Commerce in Indonesia di Kuningan, Jakarta, Jumat (28/10/2022).

Luhut mengatakan, pembengkakan biaya proyek kereta cepat disebabkan karena banyaknya kerusakan tanah dalam pembangunan. Namun, hal tersebut sudah diselesaikan.

"Sebenarnya cost overran itu banyak akibat kerusakan tanah akibat memang goyang. Ada 3 tunnel saya kira yang terganggu. Tapi saya kira sudah selesai," ujarnya.

Baca juga: Kereta Cepat, Menhub: Jika Berlanjut, Waktu Tempuh Jakarta-Surabaya Hanya 4 Jam

Adapun terkait perbedaan perhitungan terkait pembengkakan biaya kereta cepat, Luhut mengatakan hal tersebut sudah dapat diselesaikan.

"Enggak juga (perbedaan hitung RI-China soal cost ovverun), sudah ketemu angkanya. Nanti kan tanggal 16 ada dinamic test," ucap dia.

Untuk diketahui, proyek kereta modern ini sudah dimulai sejak tahun 2016 yang mulanya ditargetkan rampung pada 2019, namun beberapa hambatan membuat targetnya mundur ke 2023.

Mulanya proyek ini direncanakan memakan biaya 6,07 miliar dollar AS atau sekitar Rp 86,5 triliun, tetapi perhitungan terakhir diperkirakan menjadi sekitar 8 miliar dolar AS. Artinya naik sekitar 1,9 miliar dollar AS atau setara Rp 27,09 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pembengkakan biaya pada proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung harus ditanggung bersama-sama oleh Indonesia dan China sesuai dengan porsi kepemilikan saham.

"Pada cost overrun yang kemudian berimplikasi bahwa Indonesia yang punya porsi (kepemilikan saham) 60 persen dan China 40 persen, maka kenaikan cost overrun juga harus ditanggung 60:40," ujar Sri Mulyani dalam rapat kerja dengan Komite IV DPD RI, Kamis (25/8/2022).

"Tidak semuanya, tapi sebagian dalam bentuk modal baru, ditambah adanya pinjaman. Ini yang sekarang kami sedang rundingkan," lanjutnya.

Ia menyatakan, nilai pasti dari pembengkakan biaya proyek tersebut akan muncul setelah rampungnya audit oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Menurutnya, proyek pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung harus diteruskan, ketimbang jadi proyek yang mangkrak.

"Kalau sudah jadi proyeknya, sudah ada terowongannya dan akan jadi, ya harus jadikan saja karena enggak mungkin akan menjadi mangkrak, tidak akan memberikan hasil positif terhadap ekonomi," kata Sri Mulyani.

Baca juga: Kereta Cepat Mau Diperpanjang sampai Surabaya? Ini Kata Luhut

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com