Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekhawatiran Permintaan China Dorong Harga Minyak Dunia Turun 2 Persen

Kompas.com - 04/11/2022, 06:44 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

NEW YORK, KOMPAS.comHarga minyak mentah dunia mengalami penurunan pada perdagangan Kamis (3/11/2022) waktu setempat. Pergerakan harga minyak dunia dibayangi oleh kekhawatiran permintaan China dan kenaikan suku bunga oleh The Fed.

Mengutip CNBC, harga minyak Brent berjangka turun 1,5 persen, menjadi menetap di level 94,67 dollar AS per barrel, sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS 2 persen, dan menetap pada posisi 88,17 dollar AS per barrel.

Penurunan harga minyak dunia disebabkan karena pemerintah China tetap mempertahankan kebijakan zero Covid yang mendorong pelemahan permintaan.

Di sisi lain, kenaikan suku bunga oleh The Fed mendorong pergerakan dollar AS, dan meningkatkan potensi resesi global yang nantinya menghambat permintaan bahan bakar.

Baca juga: Ditopang Optimisme Pelonggaran Covid-19 di China, Harga Minyak Dunia Naik 2 Persen

Meski demikian harga minyak mentah telah mengalami kenaikan 1 dollar AS per barrel pada hari Rabu. Ketika Federal Reserve menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin, Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan terlalu dini untuk mempertimbangkan penghentian kenaikan suku bunga.

Edward Moya, analis pasar senior di perusahaan data dan analitik OANDA mengatakan, keputusan itu juga mendorong penguatan dollar AS pada hari Kamis. Menguatnya dollar AS menjadikan harga minyak mentah lebih mahal bagi pembeli dengan mata uang selain dollar AS.

“Minyak sedang berjuang melawan prospek ekonomi global yang melemah dan nilai tukar dollar AS yang melonjak. Tampaknya pendorong bearish ini tidak akan mereda dalam waktu dekat," kata Moya.

Baca juga: Harga Minyak Dunia Turun di Akhir Pekan, Apa Sebabnya?

 


Jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran secara tak terduga turun pekan lalu. Ini menunjukkan pasar tenaga kerja tetap kuat meskipun permintaan domestik melambat di tengah kenaikan suku bunga Fed yang besar dan kuat untuk menjinakkan inflasi.

Selain AS, Bank of England juga menaikkan suku bunga, dan menjadi yang tertinggi sejak 1989 tetapi juga memperingatkan Inggris akan potensi resesi yang panjang.

"Meningkatnya kecemasan tentang perlambatan pertumbuhan pasti akan berdampak pada permintaan minyak global dan akan ada revisi penurunan lainnya dalam rangkaian perkiraan berikutnya," kata analis PVM Oil Tamas Varga.

Halaman:


Terkini Lainnya

Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Whats New
Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Whats New
Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Smartpreneur
TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

Whats New
Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Whats New
J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

Whats New
Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com