Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CEO Amazon: Badai PHK Masih Akan Berlanjut hingga Tahun Depan

Kompas.com - 18/11/2022, 18:38 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNBC

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan toko online, Amazon berencana akan terus melakukan pemberhentian karyawan atau pemutusan hubungan kerja (PHK) hingga tahun 2023.

Hal tersebut disampaikan CEO Amazon Andy Jassy kepada para pekerja dalam sebuah memo, Kamis (17/11/2022).

"Saya telah memegang peran ini selama sekitar satu setengah tahun, dan tanpa diragukan lagi, ini adalah keputusan tersulit yang pernah kami buat selama itu," ujar dia dilansir dari CNBC, Jumat (18/11/2022).

Baca juga: GoTo Resmi Umumkan PHK 1.300 Karyawan

Ia menambahkan, perusahaan harus membuat keputusan yang sangat sulit selama beberapa tahun terakhir, terutama di tengah pandemi.

Pekan ini, perusahaan besutan Jeff Bezos ini telah memberi tahu karyawan pada beberapa divisi, termasuk perangkat dan layanan mengenai pemutusan hubungan kerja (PHK).

Adapun, Amazon berencana melakukan PHK kepada kurang lebih 10.000 karyawannya.

Langkah PHK Amazon ini dilakukan karena perusahaan memperhitungkan keadaan ekonomi yang memburuk. Hal tersebut telah memperlambat pertumbuhan di beberapa divisi .

Di samping itu, jumlah karyawan Amazon diketahui terus membengkak selama pandemi.

Jassy mengatakan, PHK akan berlangsung hingga 2023.

Hal ini karena perusahaan masih dalam proses perencanaan operasi tahunan. Sementara, para pemimpin bisnis masih menentukan perlunya PHK lebih lanjut.

“Keputusan tersebut akan dibagikan kepada karyawan dan organisasi yang terkena dampak pada awal tahun 2023. Kami belum menyimpulkan secara pasti berapa banyak posisi lain yang akan terpengaruh,” tulis Jassy.

Selain itu, Amazon juga telah menerapkan pembekuan perekrutan tenaga kerja korporatnya.

Langkah tersebut ditempuh karena diprediksi akan memperlambat pertumbuhan jumlah karyawan. Namun, perusahaan masih mempekerjakan pekerja gudang untuk staf selama liburan.

Sebagai informasi, pemutusan hubungan kerja (PHK) memukul keras sektor teknologi setelah bertahun-tahun mengalami pertumbuhan.

Induk Facebook, Meta pada minggu lalu memberhentikan 13 persen stafnya. Sementara Twitter, Shopify, Salesforce, dan Stripe juga telah mengumumkan pemotongan jumlah karyawan.

Baca juga: 1.300 Karyawan di-PHK, GoTo Pastikan Beri Kompensasi Sesuai Aturan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com