Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inflasi November 2022 Diproyeksi Capai 5,5 Persen

Kompas.com - 30/11/2022, 16:57 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Laju inflasi pada November 2022 diperkirakan akan melandai dibandingkan bulan sebelumnya. Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman memproyeksi, inflasi November 2022 akan sebesar 5,5 persen secara tahunan (year on year/yoy), lebih rendah dari inflasi Oktober 2022 yang sebesar 5,71 (yoy).

"Kami perkirakan inflasi tahunan akan terus mereda. Secara tahunan, inflasi (headline inflation) diperkirakan melemah menjadi 5,5 persen yoy pada November 2022,” ungkapnya dalam keterangan tertulis, Rabu (30/11/2022).

Sementara untuk inflasi inti, Faisal memperkirakan pada November 2022 akan sebesar 3,42 persen (yoy), lebih tinggi dari Oktober 2022 yang sebesar 3,31 persen (yoy). Kenaikan ini seiring dengan mulai pulihnya mobilitas masyarakat setelah pandemi Covid-19.

Baca juga: Daftar 10 Negara dengan Inflasi Pangan Tertinggi

Adapun inflasi inti merupakan komponen inflasi yang cenderung menetap atau persisten (persistent component). Inflasi inti mencakup penghitungan semua kenaikan harga barang dan jasa, kecuali sektor makanan dan energi yang merupakan item dengan harga paling tidak stabil.

"Inflasi inti diprakirakan menguat menjadi 3,42 persen yoy pada November 2022, seiring dengan membaiknya mobilitas masyarakat di tengah pelonggaran PPKM," kata Faisal.

Lebih lanjut, jika melihat secara bulanan (month to month/mtm), indeks harga konsumen akan mengalami inflasi, berbeda dari bulan sebelumnya yang mengalami deflasi. Namun laju inflasi secara bulanan di November 2022 itu dinilai naik dengan skala kecil.

Baca juga: Omzet Turun Akibat Inflasi, Ini Strategi Untuk UMKM agar Bisnis Tetap Jalan Tanpa PHK Karyawan


Faisal memperkirakan akan terjadi inflasi 0,17 persen (mtm) pada November 2022, berbalik dari Oktober 2022 yang mengalami deflasi -0,11 persen (mtm).

"Indeks harga konsumen akan mencatat inflasi kecil, sebesar 0,17 persen mtm, berkat pasokan makanan yang terjaga. Harga emas juga terpantau meningkat di tengah ketidakpastian pasar keuangan," jelas dia.

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) memproyeksikan inflasi November 2022 akan mencapai 0,18 (mtm). Proyeksi itu berdasarkan survei pemantauan harga yang dilakukan BI hingga minggu keempat November 2022.

Komoditas utama penyumbang inflasi November 2022 sampai dengan minggu keempat yakni telur ayam ras dan tomat masing-masing sebesar 0,03 persen (mtm).

Baca juga: Harga Bahan Pangan Naik, BI Perkirakan Inflasi November 2022 Capai 0,18 Persen

Lalu daging ayam ras, air kemasan, emas perhiasan, dan rokok kretek filter masing-masing sebesar 0,02 persen (mtm). Serta tempe, jeruk, sawi hijau, tahu mentah, beras, dan minyak goreng masing-masing sebesar 0,01 persen (mtm).  

Sementara itu, komoditas yang menyumbang deflasi pada periode ini yaitu cabai merah sebesar -0,09 persen (mtm), cabai rawit sebesar -0,03 persen (mtm), serta bawang putih dan angkutan udara masing-masing sebesar -0,01 persen (mtm).

"Berdasarkan Survei Pemantauan Harga pada minggu IV November 2022, perkembangan harga sampai dengan minggu keempat November 2022 diperkirakan terjadi inflasi sebesar 0,18 persen (mtm)," ujar Direktur Eksekutif sekaligus Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangannya, Jumat (25/11/2022).

Baca juga: Berpotensi Meningkatkan Inflasi, BI: Upah Buruh Jangan Terlalu Naik Berlebihan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com