Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI: Kondisi Ekonomi Global Masuk ke Fase Stagflasi, Lebih Buruk dari Reflasi

Kompas.com - 02/12/2022, 15:07 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Dody Budi Waluyo mengatakan saat ini kondisi ekonomi global masuk ke fase stagflasi.

Ia mengatakan, stagflasi adalah kondisi ekonomi yang mengalami perlambatan diikuti dengan tingginya angka pengangguran dan inflasi.

Kondisi ini, kata Dody, lebih buruk dibandingkan reflasi. Adapun reflasi adalah kondisi ekonomi yang mengalami perlambatan dan inflasi tinggi.

Baca juga: BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi 2023 Cukup Baik 4,5 sampai 5,3 Persen

"Kondisi global sudah mau meninggalkan reflasi dan menuju stagflasi, lebih buruk, sebelum nanti masuk ke kondisi resesi. Itu yang dihadapi banyak negara di Eropa dan Amerika," kata Dody dalam podcast Birama secara virtual, Jumat (2/12/2022).

Dody mengatakan, dampak gejolak ekonomi global ini tidak akan terlalu tajam di Indonesia.

Ia mengatakan, ekspor barang akan melambat akibat gejolak ekonomi global, namun, investasi dan konsumsi sudah mulai bangkit seiring mobilitas masyarakat yang kembali normal.

Baca juga: BI Lakukan Penyesuaian Kegiatan Operasional Selama Libur Natal dan Tahun Baru 2023


"Aliran modal masuk itu relatif kita harapkan dari ekspor meski tidak sebesar yang lalu, jadi artinya neraca perdagangan kita, kita perkirakan surplus meski tidak setinggi 2021 dan 2022," ujarnya.

Lebih lanjut, Dody mengatakan, angka inflasi saat ini masih dalam tren turun sehingga daya beli masyarakat masih bisa terjaga.

"Ini tidak lepas dari kebijakan 2022 ini yang kita teruskan di 2023 intinya pada sinergi, inovasi, dan kolaborasi," ucap dia.

Baca juga: Hadapi Tantangan Ekonomi Global 2023, Ini 5 Bauran Kebijakan BI

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com