Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PTBA Mulai Operasikan 10 Unit Bus Listrik untuk Kegiatan Tambang

Kompas.com - 07/12/2022, 17:38 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bukit Asam Tbk (PTBA), anggota holding BUMN pertambangan MIND ID, mulai mengoperasikan 10 unit bus listrik untuk antar-jemput karyawan dari perumahan di sekitar Tanjung Enim ke lokasi tambang.

Bus listrik buatan PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA ini datang secara bertahap pada Oktober hingga Desember 2022. Penggunaan bus listrik ini merupakan salah satu langkah PTBA dalam mendukung target Net Zero Emission pada 2060.

Pengurangan emisi karbon diestimasikan mencapai 16 ton CO2 per tahun per bus. Selain itu, penggunaan bus listrik mengurangi pemakaian bahan bakar minyak (BBM) hingga 9.672 liter per tahun per bus.

Baca juga: Program Konversi Motor Listrik Lesu, Ini Penyebabnya

"Langkah PTBA beralih secara bertahap ke kendaraan berbasis listrik untuk operasional pertambangan merupakan wujud komitmen perusahaan dalam hal dekarbonisasi. Penggunaan kendaraan listrik akan terus ditingkatkan," kata Direktur Utama PTBA, Arsal Ismail dalam siaran pers, Rabu (7/12/2022).

Tak hanya bus listrik, PTBA telah mengganti sejumlah peralatan pertambangan yang menggunakan bahan bakar fosil menjadi elektrik. Beberapa alat berbasis listrik yang telah digunakan PTBA di antaranya 7 Ekskavator Listrik berjenis Shovel PC-3000, 40 Dump Truck sekelas 100 Ton hybrid (Diesel dan Listrik), dan 6 Pompa Tambang berbasis listrik.

Arsal menambahkan, perusahaan juga menerapkan E-Mining Reporting System, yaitu sistem pelaporan produksi secara real time dan daring sehingga mampu meminimalkan pemantauan konvensional yang menggunakan bahan bakar.

Baca juga: Menko Airlangga Ajak Jepang Kerja Sama di Sektor Kendaraan Listrik hingga IKN


Langkah lainnya yang dilakukan oleh PTBA juga seperti, penggantian bahan perusak ozon (BPO) seperti penggunaan refrigerant AC yang ramah lingkungan dan penggantian Halon 1211 pada alat pemadam api ringan (APAR).

"Program-program dekarbonisasi ini dilaksanakan dan dikembangkan secara berkelanjutan di setiap lini perusahaan untuk memberikan hasil yang optimal. Perusahaan telah memiliki roadmap manajemen karbon hingga tahun 2050," tutupnya.

Baca juga: Konversi Motor Listrik, Pemerintah Kaji Opsi Subsidi Baterai

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com