Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonomi China Tumbuh 3 Persen, Terendah dalam 50 Tahun Terakhir

Kompas.com - 17/01/2023, 18:10 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ekonomi China hanya tumbuh 3 persen pada 2022. Angka tersebut jauh di bawah target pemerintah. Hal ini termasuk salah satu kinerja perekonomian terburuk China dalam setengah abad terakhir.

Adapun, pertumbuhan ekonomi China tersebut sangat dipengaruhi oleh lockdown Covid-19 selama berbulan-bulan dan penurunan di pasar properti.

Namun, angka pertumbuhan ekonomi China ini sedikit lebih baik dari ekspektasi pasar, dengan beberapa tanda stabilisasi di minggu-minggu terakhir tahun 2022. Itu didorong oleh dukungan kebijakan dalam investasi infrastruktur dan ekspansi kredit.

Baca juga: Perusahaan Inggris, China, dan Korsel Antre Bangun Pabrik Baterai Listrik di RI

Biro Statistik Nasional China melaporkan, produk domestik bruto (PDB) China meningkat 2,9 persen pada kuartal IV-2022.

"Ekonomi domestik China mengalami guncangan tak terduga pada tahun 2022, termasuk wabah Covid-19 yang sering terjadi dan gelombang panas yang ekstrem," kata direktur Biro Statistik Nasional China Kang Yi, dilansir dari CNN, Selasa (17/1/2023).

Padahal, China telah bertindak tegas terkait virus corona sejak awal pandemi dimulai. Namun, tiga tahun pembatasan telah mendatangkan malapetaka pada ekonomi, memicu kemarahan publik, dan memberikan tekanan luar biasa pada keuangan pemerintah daerah .

Ahli strategi pasar global di JP Morgan Asset Management Chaoping Zhu mengatakan, data telah memberikan gambaran sekilas tentang pengaruh lonjakan Covid-19 kepada kondisi perekonomian dalam sebulan terakhir.

Penjualan ritel turun 1,8 persen pada bulan Desember 2022. Penjualan ritel telah turun selama tiga bulan berturut-turut. Selain itu, pertumbuhan produksi industri melambat menjadi 1,3 persen pada Desember 2022.

Baca juga: Sandiaga Uno Sebut Indonesia Siap Sambut Wisman Asal China

"Kontraksi tersebut terutama disebabkan oleh penyebaran Covid-19, karena kebanyakan orang terinfeksi dan tinggal di rumah,” ucap dia.

Namun begitu, beberapa sektor perekonomian justru memperlihatkan pertumbuhan. Investasi dalam aset tetap meningkat 5,1 persen selama periode Januari hingga Desember.

Investasi infrastruktur dasar yang meliputi kereta api, pelabuhan, dan jaringan telekomunikasi juga melonjak 9,4 persen sepanjang tahun lalu. Investasi dalam pembuatan mesin dan peralatan listrik melonjak sebesar 42,6 persen selama periode yang sama.

Para analis menyebut, pertumbuhan itu berkat dorongan investasi infrastruktur pemerintah dan upaya pelonggaran moneter.

“Kabar baiknya adalah sekarang ada tanda-tanda stabilisasi, karena dukungan kebijakan yang diberikan menjelang akhir tahun 2022 terlihat dalam ketahanan relatif investasi infrastruktur dan pertumbuhan kredit,” kata ekonom senior dari Capital Economics Louise Loo.

"Pengeluaran konsumen masih tertinggal, tetapi pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan akan meningkat lebih kuat dari bulan Maret," tutup dia.

Baca juga: Alami Lonjakan Covid-19, Pemerintah China Batasi Penerbangan ke Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Whats New
Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Whats New
Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Whats New
Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Whats New
Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Whats New
Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com