Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pupuk Kaltim Ungkap Rencana IPO, Ini Bocoran Penggunaan Dananya

Kompas.com - 19/01/2023, 17:38 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) Rahmad Pribadi mengungkapkan progres perusahaan dalam melakukan penggalangan dana di pasar modal melalui Initial Public Offering (IPO).

Rahmad mengungkapkan, saat ini pihaknya tengah mempersiapkan laporan kinerja perusahaan untuk mendukung rencana IPO tersebut.

"Persiapan kita sebagai perusahaan yang sudah secara resmi disampaikan Kementerian BUMN untuk melakukan IPO karena kinerjanya, karena rencana kerja ke depan," kata Rahmad di Menara Kompas, Jakarta, Kamis (19/1/2023).

Baca juga: Tekan Emisi Karbon, Pupuk Kaltim Tanam 23 Ribu Pohon Sepanjang 2022

Rahmad menjelaskan, saat ini pihaknya juga tengah mempersiapkan eksekusi untuk sasaran-sasaran yang ditetapkan pemerintah. Sasaran jangka panjang mencakup pembangunan pabrik pupuk di Kabupaten Fakfak Papua Barat.

"Untuk IPO ke depan, sasaran jangka panjang kita termasuk pembangunan pabrik pupuk di Papua Barat. Saat ini sudah ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN), jadi kita akan kembangkan dan kinerja akan kita jaga," kata dia.

Tak hanya itu, Pupuk Kaltim juga akan mengoptimalkan produksi gas dari blok Masela di Maluku. Rahmad juga memastikan pihaknya siap untuk berbagai skenario IPO, dan memastikan produksi bisa berjalan seiring dengan keuntungan dan program pengembangan perusahaan.

Baca juga: Ditetapkan sebagai PSN, Pupuk Kaltim Bangun Kawasan Industri Pupuk di Fakfak Papua Barat


"Sebenarnya kalau kita bicara IPO, apapun yang ditetapkan kita siap dengan skenarionya. Program pengembangan seperti Papua Barat, Masela yang dalam rencana jangka panjang kita masuk," ujarnya.

Sebelumnya, Wakil Menteri BUMN Pahala Mansury mengatakan IPO Pupuk Kaltim dilakukan untuk meningkatkan kapasitas produksi pupuk perusahaan.

Adapun kapasitas produksi Pupuk Kaltim saat ini mencapai 6,5 juta ton per tahun, dan merupakan kontributor terbesar bagi PT Pupuk Indonesia (Persero) selaku induk perusahaan.

"Kapasitas dari pada Pupuk Kaltim, khususnya dalam memproduksi urea yang terbesar di Asia Tenggara. Targetnya di semester I-2023 seluruh proses IPO (4 anak BUMN) ini sudah selesai," kata Pahala dalam Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI, Rabu (7/12/2022).

Baca juga: Mengungkap 3 Kunci Kesuksesan Pupuk Kaltim Pertahankan Budaya Antikorupsi

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Terkini Lainnya

THR Lebaran 2024: Cara Menghitung, Kriteria Penerima, hingga Sanksi

THR Lebaran 2024: Cara Menghitung, Kriteria Penerima, hingga Sanksi

Work Smart
Memburu Penerimaan Negara Tanpa Menaikkan PPN

Memburu Penerimaan Negara Tanpa Menaikkan PPN

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 Maret 2024

Spend Smart
Info Pangan 19 Maret 2024: Beras Masih Mahal, Harga Telur Naik Tembus Rp 34.000

Info Pangan 19 Maret 2024: Beras Masih Mahal, Harga Telur Naik Tembus Rp 34.000

Whats New
Investor Menanti Kebijakan Suku Bunga The Fed, Harga Emas Dunia Naik

Investor Menanti Kebijakan Suku Bunga The Fed, Harga Emas Dunia Naik

Whats New
IHSG Bakal Bangkit? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Bangkit? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Mendagri Minta Pemda Salurkan THR dan Gaji Ke-13 Tepat Waktu

Mendagri Minta Pemda Salurkan THR dan Gaji Ke-13 Tepat Waktu

Whats New
Menanti Kebijakan The Fed, Wall Street Hijau

Menanti Kebijakan The Fed, Wall Street Hijau

Whats New
Percepat Revisi PP 96/2021, Indonesia Incar Kempit 61 Persen Saham Freeport

Percepat Revisi PP 96/2021, Indonesia Incar Kempit 61 Persen Saham Freeport

Whats New
Manajemen: BCA Mobile dan myBCA Akan Berjalan Bersamaan dalam Jangka Waktu Panjang

Manajemen: BCA Mobile dan myBCA Akan Berjalan Bersamaan dalam Jangka Waktu Panjang

Whats New
Perbedaan Inflasi dan Deflasi serta Untung Ruginya bagi Ekonomi

Perbedaan Inflasi dan Deflasi serta Untung Ruginya bagi Ekonomi

Whats New
Ini 4 Perusahaan Terindikasi 'Fraud' Rp 2,5 Triliun yang Diungkap oleh Sri Mulyani

Ini 4 Perusahaan Terindikasi "Fraud" Rp 2,5 Triliun yang Diungkap oleh Sri Mulyani

Whats New
[POPULER MONEY] Polemik Kenaikan PPN 12 Persen | Sri Mulyani Laporkan Dugaan 'Fraud' 4 Debitor LPEI

[POPULER MONEY] Polemik Kenaikan PPN 12 Persen | Sri Mulyani Laporkan Dugaan "Fraud" 4 Debitor LPEI

Whats New
Bos Bulog: Harga Beras Akan Sulit Kembali ke Titik Semula Seperti Setahun Lalu...

Bos Bulog: Harga Beras Akan Sulit Kembali ke Titik Semula Seperti Setahun Lalu...

Whats New
Anggota DPR Minta Gedung Parlemen di IKN Dibangun Paling Akhir, Ini Kata OIKN

Anggota DPR Minta Gedung Parlemen di IKN Dibangun Paling Akhir, Ini Kata OIKN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com